Ciptakan Perdamaian di Bojonegoro, Warga Dusun Jipangulu-Margomulyo lestarikan Makam Mbah Santri Tokoh Penyebar Agama Islam

Reporter : Lina Nur Hidayah

SuaraBojonegoro.com – Semangat gotong royong dan kebersamaan yang penuh kedamaian, nampaknya suasana seperti ini masih dapat kita rasakan di salah satu Dusun yang terletak di kabupaten Bojonegoro.

Suasana damai dan rukun tersebut dapat kita lihat di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro. Sejumlah warga dusun Jipangulu, Desa Ngelo, Margomulyo berbondong-bondong membangun aula makam Mbah Santri, yang merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di wilayah tersebut.Minggu (29/09/24).

Menurut keterangan Kyai Badrun Tokoh masyarakat setempat, Mbah Santri diyakini secara turun temurun sebagai seorang Waliyullah, seorang santri dari Sunan Kudus yang ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Jipangulu dan sekitarnya.

“Beberapa warga menyebutnya dengan nama “Raden Santri,” menggambarkan kedudukan dan peran pentingnya dalam sejarah lokal.” Kata Kyai Budrun kepada suarabojonegoro.com

Baca Juga:  Mbok Rondo Mori, PerempuanĀ  Penyebar Agama Islam Di Kecamatan Trucuk

Ditambahkan olehnya keberadaan makam Mbah Santri ,memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi warga Dusun Jipangulu, menjadikannya salah satu tempat ziarah yang dihormati.

Sementara itu, Kepala Dusun Jipangulu Tarmuji menyampaikan apresiasinya kepada seluruh warga yang telah berkontribusi, baik tenaga, waktu maupun penggalang dana untuk pembangunan makam tersebut.
” keberhasilan Pembangunan tidak lepas dari partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, kegiatan ini adalah bukti bahwa kita masih memegang teguh semangat kebersamaan dan saling membantu, seperti yang diajarkan oleh leluhur kita. Semoga ini membawa berkah bagi kita,” Jelas Kepala Dusun setempat

Acara gotong royong ini diikuti oleh Kepala Dusun Jipangulu, perangkat dusun, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta warga masyarakat setempat. Kehadiran berbagai elemen masyarakat menunjukkan tingginya rasa kepedulian dan kebersamaan yang menunjukkan nilai sejarah dan religius.

Baca Juga:  Ki Ageng Wiroyudo Penyebar Agama Islam dan Pendiri Masjid Tertua di Kabupaten Bojonegoro

Disampaikan pula oleh kepala dusun Jipangulu bahwa dana untuk pembangunan aula tersebut sepenuhnya berasal dari swadaya masyarakat Dusun setempat. Penggalangan dana dilakukan secara sukarela, dengan partisipasi dari seluruh lapisan warga yang peduli akan nilai keagamaan.

“Pembangunan aula ini merupakan tindak lanjut dari beberapa fasilitas yang telah dibangun sebelumnya, sebagai bagian dari upaya memperbaiki dan melestarikan area makam Mbah Santri.” Imbuhnya.

Pembangunan aula Mbah Santri diharapkan dapat menjadi tempat yang representatif bagi para peziarah dan warga yang datang untuk berdoa atau sekadar mengenang sejarah Mbah Santri. Selain itu, dapat menjadi sarana yang memadai bagi warga dalam kegiatan keagamaan dan sosial, seperti pengajian atau peringatan hari-hari besar Islam, yang kerap diadakan warga setempat. (Lin/Red)