Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Bantuan keuangan yang pernah dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terhadap para Pengrajin Tahu Ledok Kulon, akhirnya terealisasi juga sebagi bentuk dukungan Pemkab Bojonegoro terhadap pengrajin tahu di Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro guna peningkatan ekonomi mereka.
Akan tetapi, bantuan yang diberikan oleh Pemkab Bojonegoro ini setelah melalui tim dilapangan dan dibagikan kepada masyarakat berupa uang melalui rekening, banyak mendapatkan keluhan dan juga dugaan adanya tidak tepat sasaran bantuan CSR bagi Pengrajin dan pedagang tahu atau tempe, sehingga menyebabkan beberapa masyarakat pengrajin tahu tidak habis pikir akan hal tersebut.
Kepada Media Siber SuaraBojonegoro.com, Beberapa pengrajin tahu yang namanya tidak mau dimediakan dengan alasan dituduh mengadu domba atau memberikan informasi kepada awak media ini menyampaikan keluhan adanya berbagai dugaan yang dianggap tidak tepat sasaran dalam pembagian bantuan tersebut, serta dinilai terdapat setoran berupa uang dengan nilai bervariasi yang ditengarai Diminta oleh panitia pembagian bantuan tersebut.
“Pembagian bantuan berupa uang tersebut dibagikan pada tanggal 19 September 2019 kemarin dan diberikan melalui rekening, dan diindikasi harus menyetor uang sebelum dan sesudah pencairan bantuan mulai dari Rp.200 ribu hingga Rp.500 ribu,” Ujar Salah satu Pengrajin Tahu yang mewanti wanti agar namanya tidak dimediakan, Kamis (23/9/2021).
Para penerima ini merasa bertanya tanya dan tidak tahu harus mengadu kemana atas adanya dugaan setoran uang untuk bantuan dari CSR tersebut. Adapun dari data yang berhasil di himpun media ini jumlah bantuan sebesar Rp276 juta. Dengan jumlah penerima sebanyak 180 orang pengrajin tahu.
“Pihak panitia adalah yang juga salah satu Pengrajin tahu, Yang ditunjuk untuk membagikan bantuan tersebut,” tambah pengrajin tahu lainnya yang juga warga Ledok Kulon.
Beberapa pengrajin juga menyampaikan bahwa dugaan setoran ini diantaranya ada yang mendapatkan Rp600 ribu dan harus setor sebesar Rp.210 ribu, kemudian ada yang dapat Bantuan senilai Rp1.250.000 ribu dan diduga harus setor Rp500 ribu, dan ada yang Mendapat bantuan senilai Rp2.2 juta dan diduga harus setor Rp 200 ribu.
“Namun ada juga ada yang dapat Rp850 ribu tapi tidak harus setor ke panitia, dan setoran ini Tidak menyebut kegunaan uang untuk apa tapi intinya harus setor ke Panitia diberikan sebelum pencairan dan ada juga yang sudah pencairan,” Tambahnya.
Dijelaskan juga ada penerima bantuan dalam satu KK ada 3 orang yang mendapatkan, namun ada juga pengrajin tahu tapi tidak mendapatkan, bahkan ada beberapa yang sudah tidak menjadi pengrajin atau penjual tahu tapi mendapatkan, “ini saya yang tidak habis fikir, kenapa hal ini bisa terjadi sehingga sepertinya bantuan ini tidak tepat sasaran,” Terang Pengrajin tahu Ledok Kepada SuaraBojonegoro.com.
Mereka para Penerima bantuan yang merasa harus setor uang, dan juga para pengrajin tahu yang tidak mendapatkan bantuan berharap ada kebijaksanaan dari Pemkab Bojonegoro terkait hal tersebut agar menjadi perhatian dan mendapatkan kejelasan yang pasti.
Menanggapi adanya persoalan Tersebut, Welly Fitrama selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Pemkab Bojonegoro menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya melakukan langkah yang dianggap tepat guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan untuk pembagian bantuan CSR berupa keuangan kepada Para pengrajin dan Pedagang tahu Ledok Kulon tersebut.
“Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan bantuan CSR mulai awal sosialisasi dan pelaksanaan menggunakan teknik non tunai atau transfer melalui rekening dan tidak ada potongan apapun serta ditransfer langsung oleh pemberi bantuan/CSR Perusahaan ke rekening pengrajin/penerima,” Terang Welly Pratama ketika di Konfirmasi Oleh Media SuaraBojonegoro.com.
Dijelaskan juga bahwa semua Data data pengrajin yang disediakan sudah diklarifikasi oleh pengrajin atau paguyuban Tahu/Tempe Ledok Kulon, sehingga dengan klarifikasi diharapkan akan tepat sasaran dalam pembagiannya.
Terkait adanya keluhan dari pengrajin tersebut pihaknya mengaku baru mendengar dari awak media ini ketika melakukan konfirmasi kepada Dirinya.
“Kami sudah menyampaikan kepada semua pengrajin tahu tempe di Ledok Kulon bahwa kegiatan bantuan tersebut tidak ada pungutan atau potongan apapun. Ini teman teman yang menangani akan klarifikasi keluhan tersebut mas,” Pungkas Welly Fitrama.
Sementara itu, salah satu panitia yang menangani bantuan tersebut, ketika dikonfirmasi melalui akun Wathsappnya tidak memberikan jawaban apapun juga.
(SAS/Red)