Banyaknya Pengguna CapCut dan Canva, freelancer video editor & graphic designer Bojonegoro Gulung Tikar

Reporter : lina Nur Hidayah

SuaraBojonegoro.com – Dizaman Teknologi yang serba canggih membuat semua orang bisa membuat konten maupun design dengan cara mudah yang didominasi dari maraknya pengguna Canva dan CapCut.

Kedua aplikasi tersebut dapat digunakan kapanpun dengan cara simpel dan mudah tanpa harus memiliki keahlian khusus dibidang editing. Namun sayang, kemajuan teknologi yang memudahkan sebagian orang dapat membuat karya sendiri tanpa harus menyewa jasa videografer sangat dirasakan secara financial bagi Effendi salah satu freelancer video editor & graphic designer menengah kebawah asli Bojonegoro, terhitung sejak tahun 2020 job freelance yang Ia geluti semakin menurun lantaran banyaknya client sudah mampu secara mandiri dan mahir menggunakan canva dan juga CapCut dalam membuat karya yang mereka butuhkan. Minggu (24/11/24)

Baca Juga:  Polda Jatim Gandeng Stikosa-AWS Gelar Pelatihan Content Creator bagi Humas Polres

“Ibaratnya banyak pengguna Canva dan Capcut, Freelancer kelas menengah kebawah tersisih, kadang sama sekali tak dapat job karena client sudah mandiri membuat video sendiri, ” keluh kesah salah satu freelance video editor & graphic designer Bojonegoro.

Bahkan Effendy juga mengatakan bahwa dampak secara ekonomi betul-betul dirasakan seiiring banyaknya pengguna Capcut dan juga Canva terlebih kemajuan Dan kecanggihan Handphone yang memiliki kualitas bagus untuk membuat video maupun foto.

” Sangat berdampak terlebih beberapa tahun lalu saya sudah mengeluarkan modal yang nggak sedikit untuk membeli kamera, tripot, perlengkapan shooting video dan juga keperluan editing , namun hanya bisa berjalan sebentar dan lambat laun jarang peminat, jadi saya hanya mengandalkan kalau ada mantenan dan juga pada acara khusus yang masih membutuhkan jasa video editor, “Tambah Effendy.

Baca Juga:  Cegah Konflik Sosial Melalui Konten Kreatif

Profesi freelance video editor & graphic designer menurut Effendy merupakan bentuk menyalurkan imajinasi serta ide yang diwujudkan dari hasil karya baik berupa video maupun graphic designer, namun seiring bergulirnya teknologi seorang video editor harus selalu update dan harus membuat trobosan baru agar video maupun design yang dihasilkan dapat menjual di konsumen.
(Lin/Red)