SuaraBojonegoro.com – Tingginya harga sewa kios pasar Banjarrejo, Kecamatan Kota Bojonegoro menjadikan alasan banyaknya pedagang pasar tersebut meninggalkan kios, juga Banyak pedagang Pasar Banjarejo, Bojonegoro yang memilih meninggalkan kiosnya karena sepi pembeli, bahkan ada juga yang gulung tikar.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Paguyuban Pasar Banjarejo, Hari Utomo, bahwa banyak dari pedagang yang memilih untuk meninggalkan kiosnya karena kondisi pasar yang tak kunjung ramai pembeli. Bahkan banyak juga yang sampai gulung tikar.
“Tidak sedikit pedagang yang tutup, karena bangkrut sehingga gulung tikar,” ungkapnya, Kamis (25/5/2023).
Padahal sejak pertama kali diresmikan pada 7 Januari 2021 lalu, pedagang sudah menyampaikan keluhan terkait besaran harga sewa yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yang dinilai terlalu memberatkan, yakni Rp 6 ribu per hari.
“Sewa 6 ribu perhari itu terlalu berat bagi pedagang, apalagi ditambah kondisi pasar yang sepi,” lanjutnya.
Mereka juga sudah berupaya melakukan negosiasi kepada Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro, namun belum dikabulkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro, Sukaemi, tidak merespon ketika dikonfirmasi via whatsapp.
Pantauan dilokasi, kios maupun lesehan di lantai 2 seluruhnya sudah tidak ditempati lagi oleh pedagang, sampahpun terlihat berserakan.
Perlu diketahui, pasar Banjarejo memiliki 2 lantai dengan total kios beserta lesehan tempat pedagang berjualan sebanyak 797 unit. Rincianya yakni lantai 1 sejumlah 693 kios, sedangkan untuk lantai 2 terdapat 104 kios dan lesehan. (SAS*)