Asuransikan Khatib dan Imam Masjid

SUARABOJONEGORO.COM – Peran imam dan khatib dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya sekadar menjadi pemimpin salat berjamaah dan petugas Jumat di masjid. Lebih dari itu, keduanya memiliki peran penting dalam mencari jalan penyelesaian terhadap persoalan umat yang dihadapi saat ini.

Secara syar’i, imam merupakan orang yang menjadi panutan, tauladan, dan pemimpin yang diikuti oleh seluruh jamaah. Demikian juga dengan khatib yang membimbing umat dengan memberikan tausyiah.

Begitu pentingnya peran dan fungsi mereka dalam tatanan lingkungan masyarakat. Sayangnya belum mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab Bojonegoro.

“Selama ini belum ada perhatian sama sekali untuk khatib di wilayah kota,” kata Ali Mustofa, salah satu khatib dan imam masjid di Kecamatan Bojonegoro, kepada wartawan, Sabtu (03/03/18).

Ia mengapresiasi jika ada Cabup dan Cawabup yang memiliki program meningkatkan kesejahteraan para khatib. Hal ini bisa menambah profesionalisme dalam menjalankan tugas.

Apabila kesejahteraan cukup, mereka bisa meningkatkan kualitas untuk mendukung materi tausiah kepada umat setiap salat Jumat.

Baca Juga:  Relawan Bergerak, Pendukung Wahono - Nurul Terus Meluas Diarus Bawah

“Baguslah kalau ada calon yang memperhatikan kami. Jadi tidak sekadar rutinitas menyampaikan pesan-pesan keagamaan, tapi juga tema yang kontekstual dengan perkembangan jaman,” tandasnya.

Ali Mustofa berharap siapapun yang terpilih sebagai Bupati Bojonegoro mendatang, agar tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan karakter atau pembenahan ahlak, melalui pembinaan dan pemberdayaan para khatib.

“Apalagi, menghadapi masa transisi era industrialisasi, saya kira penguatan karakter sangat penting,” tegasnya.

Senada disampaikan, Khoirul Anwar, khatib Desa Besah, Kecamatan Kasiman. Selama ini para khatib belum memperoleh insentif ataupun gaji tetap dari Pemkab maupun pemerintah desa.

“Lepas dari perjuangan dan rasa ihlas, memang belum ada perhatian sama sekali kepada kami para khatib,” ungkapnya.

Menurut dia, dengan adanya rencana pemberian jaminan kesehatan dan kesejahteraan khaptib ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja yang selama ini dirasa monoton.

Baca Juga:  Menjadi "Wasit Tambahan" dalam Pilkada Bojonegoro 2024

“Kami sangat berharap, bagi siapapun yang jadi bupati nanti bisa memberdayakan khatib dengan membentuk sebuah lembaga atau asosiasi khusus bagi para khatib,” tandasnya.

Melalui kelembagaan tersebut para khatib bisa mendapatkan pembinaan, dukungan, serta arahan agar kinerjanya meningkat kualitasnya, dan bermanfaat bagi umat.

“Kita juga mudah bersinergi dan koordinasi dengan khatib lainnya untuk meningkatkan ukuwah,” pungkasnya.

Cabup Bojonegoro, Soehadi Moeljono, mengatakan, selama ini belum ada perhatian khusus kepada khatib dan imam masjid di Bojonegoro. Padahal peran mereka sangat penting dalam menyampaikan syiar agama kepada masyarakat.

Harusnya, tambah mantan Sekda Bojonegoro ini, khatib dan imam di masjid sangat besar perannya. Mereka seharusnya mendapatkan penghargaan, apapun bentuknya, agar bisa meningkatkan profesionalismenya.

“Mereka layak memperoleh jaminan kesehatan. Ini sudah menjadi program kami kedepan untuk meningkatkan kesejahteraan para khatib,” tegas Cabup yang berpasangan dengan Kader Muslimat NU, Mitroatin. (rin/yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *