Ada Konflik Dua Desa Diduga Rebutan Proyek Di Jambaran, Bupati Angkat Bicara

oleh -
oleh
Reporter: Nella Rachma

suarabojonegoro.com –  Sempat dihentikannya kegiatan aktivitas proyek negara pengerjaan jalan menuju Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (J-TB) di Desa Pelem dan Desa Kaliombo Kecamatan Purwosari  karena pengusiran tenaga kerja dan alat berat milik PT DASP yang bekerja di lokasi kerja di wilayah Perhutani masuk wilayah Desa Kaliombo oleh masyarakat Desa Kaliombo yang dikoordinir oleh Jupri membuat Pemkab Bojonegoro angkat bicara.

“Forum komunikasi percepatan proyek antar Camat dan Kades yang ada di Ring 1 harus berfungsi,” kata Bupati Bojonegoro, Suyoto. Jumat (4/08/2017)

Dirinya menjelaskan, camat selaku pemegang wilayah harus bisa memfasilitasi jika ada konflik antar desa hingga membuat pekerjaan proyek berhenti karena masalahnya sudah bisa dibaca yaitu terkait peluang kerja dan hidup lebih baik.

“Seharusnya camat saja harus bisa menyelesaikan, jika tidak mampu tim Pemkab akan turun. Nanti dipimpin Asisten 2 Pemkab Bojonegoro ,” tambah Bupati.

Berdasarkan data yang dihimpun suarabojonegoro.com alasan masyarakat Desa Kaliombo melakukan pengusiran naker yang mengakibatkan berhentinya pekerjaan yaitu pihak masyarakat Desa Kaliombo yang dikoordinir oleh Jupri  menganggap bahwa untuk pengerjaan proyek baik pengadaan tenaga kerja maupun alat berat harus dikerjakan oleh masyarakat Desa Kaliombo bukan dari wilayah desa lainnya, sedangkan alat berat yang masuk diwilayah Desa Kaliombo tersebut berasal dari PT DASP dari luar desa sehingga tenaga kerja juga dominan dari luar desa Kaliombo.

Selain tenaga kerja beberapa alat berat yang diusir atau tidak diperbolehkan melakukan aktivitas tersebut terdiri dari  4 unit truk pengangkut material berupa tanah pedel, 1 unit eskavator dan 1  unit gerder. (Ney/Red)