suarabojonegoro.com – Hama tikus masih menjadi ancaman serius bagi sebagian para Petani yang menanam jagung di Kecamatan Sumberjo, Kabupaten Bojonegoro, hama tersebut membuat Petani tidak bisa berbuat banyak menghadapi serangan hewan tersebut. Seno salah satu petani menuturkan bahwa tanaman jagung yang baru berusia tiga minggu tersebut telah rusak. Sabtu (18/11/17).
“Kurang lebih luas tanaman yang rusak 2.6000 an”, katanya.
Pria yang keseharian juga sebagai peternak Sapi tersebut hanya bisa pasrah menghadapi hama tikus ini.
“Tanam cabai, tanam padi, tanam jagung kendalanya ya hama tikus”, ujarnya.
Kepada media suarabojonegoro.com ini dirinya menuturkan walaupun kerugian yang ia harus tanggung akibat hama tikus tersebut tidak seberapa, namun ia berharap ada perhatian dari Dinas terkait. Ia menjelaskan untuk mengantisipasi hal sama para Petani yang lain memagari area pesawahannya dengan cara memagari dengan menggunakan plastik.
“Kerugian nggak seberapa mas, nggak sampai jutaan, tapi kalu begini tersus ya susah. Kalau Jagung kelihatannya cuma milik saya, tapi kalau wineh padi hampir merata”, ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Akhmad Djupari, sebelumnya telah mensosialisasikan program Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP), bagi para Petani yang akan melakukam masa tanam di musim ini. Terlebih bagi mereka yang berada di Daerah genangan banjir luapan Bengawan Solo.
“Dengan hanya iuran Rp36 ribu per hektare selama semusim, kalau tanaman padi mengalami kegagalan panen disebabkan, hama penyakit atau musibah banjir maka akan memperoleh klaim asuransi sebesar Rp6 juta per hektare”, pungkasnya. (Bim/red).