Mulai Kesulitan Air Bersih, Ini Kata Plt BPBD Bojonegoro

SUARABOJONEGORO.COM – Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojoengoro, sedikitnya masyarakat di lima kecamatan di Kabupaten Bojonegoro mulai kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau ini.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia mengatakan, lima kecamatan yang mengalami kekeringan itu sudah mendapat dropping air bersih. Kelimanya, yakni Kecamatan Temayang, Sukosewu, Sumberrejo, Ngasem dan Kecamatan Ngraho.

“Pihak desa maupun kecamatan harus aktif melaporkan kondisi wilayahnya yang mengalami kekeringan,” katanya kepada wartawan, Sabtu (25/8/2018).

Dari lima kecamatan yang mengaalami kekeringan dan kesulitan air bersih itu, di Kecamatan Temayang berada di Desa Bakulan dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 511 KK. Sedangkan di Kecamatan Sukosewu berada di Desa Sumberjokidul dengan jumlah jiwa sebanyak 336 jiwa.

Baca Juga:  Koramil Sumberrejo Droping Air Bersih Ke Wilayah Kekeringan

Untuk Kecamatan Sumberrejo, krisis air berada di Desa Tlogohaji, di Kecamatan Ngasem berada di Desa Tengger dengan jumlah KK sebanyak 246. Sedangkan di Kecamatan Ngraho, Desa Sugihwaras dengan jumlah warga sebanyak 500 jiwa, serta di Desa Jumok untuk warga yang membutuhkan air bersih sebanyak 350 jiwa.

Diketahui, pada musim kemarau tahun 2017 lalu, sedikitnya ada 26 desa di 10 kecamatan yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih. 10 kecamatan itu yakni, Kecamatan Ngraho, Kepohbaru, Tambakrejo, Sugihwaras, Sukosewu, Purwosari, Sumberrejo, Temayang, Ngambon dan Kasiman. Setidaknya sebanyak 8.656 kepala keluarga (KK) atau 29.478 jiwa terdampak kekeringan. (man/yud)