Pentingnya Mengenang Perjuangan Ulama

SUARABOJONEGORO.COM – Ribuan jama’ah umat muslim berbondong- bondong menghadiri Acara haul K.H. Abu Dzarrin yang ke 61, Jumat (24/8/2018) malam.

K.H Abu Dzarrin merupakan sosok ulama kharismatik yang pertama kali merintis pondok pesantren yang ada di Desa Ngumpak, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.

Peringatan Haul K.H Abu Dzarrin di gelar setiap tahunya, bergilir setiap Dzurriyah K.H. Abu Dzarrin.

Saat ini, giliran Ponpes Adnan Al Charis di tempatkan di depan makam keluarga di Jalan Raya Dander- Nganjuk.

Dalam sambutan keluarga yang di wakili K.H Muhajir Khozin pengasuh Ponpes Al Khushi Kendal mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat, santri, Alumni, jama’ah yang hadir dalam acara Haul K.H Abu Dzaarin.

K.H Abu Dzaarin ini adalah pejuang ulama yang merintis pertama kali pondok pesantren yang ada di Kendal Ngumpak Ndalem. Pertama kali yang membubak syiar agama Islam di wilayah Kendal ini K.H Moch Rosyid.

Zaman dulu baru Mushola. Lama kelamaan seiring perkembangan zaman, perjuangan ini di teruskan K.H Abu Dzarrin. Disaat itulah mulai merintis pondok pesantren di Kendal oleh K.H Abu Dzaarin.

Setelah itu, diteruskan oleh putra dan cucu beliau sehingga terbentuklah seperti sekarang ini. Puluhan pondok pesantren yang ada di Kendal ini semua Dzurriyahnya K.H Abu Dzarrin.

“K.H Abu Dzarrin berhasil mencetak beberapa santri yang alim dan juga banyak yang sudah berjuang di masyarakat mendirikan pondok pesantren sendiri,” ucap K.H Muhajir Khozin.

Sementara itu, Habib Umar bin Muthohar dari Semarang dalam tausiyahnya berpesan, kepada jama’ah dan santri pentingnya mengenang perjuangan para ulama.

“Agar kita semua bisa mendapatkan barokah ulama dan meniru ahalak dan ilmu yang di ajarkan,” kata Habib Umar.

Orang yang beriman dan beramal sholeh akan mempunyai daya sedot mawaddahnya tinggi di masyarakat, orang yng di cintai Allah bukan hanya memilik ilmu saja tapi kebersihan hati.

Habib Umar Muthohar mengingatkan sejarah walisongo yang tidak mempunyai sanak, sauadara di tanah Jawa ini. Tapi banyak umat yang mengikuti ajarnya karena ahlaknya istimewa.

“Karena itu umat di gerakkan oleh Allah, sehingga walisongo berhasil mensyiarkan agama di tanah Jawa,” ucapnya.

Habib Umar mewanti- wanti kepada santri dan masyarakat jangan mengikuti aliran sesat yang banyak di jumpai di akhir zaman ini. Ikutilah guru atau ulama yang benar sanad ilmunya dan riyadhoh lah yang harus dilakukan oleh santri agar ilmunya bermanfaat membawa kebaikan untuk umat.

Dan haul yang sekaligus betepatan bulan Agustus adalah suatu momentum penting yaitu Hari HUT Kemerdekaan RI ke 73. Habib Umar mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa ini harus selalu dijaga, sinergitas antara umaro dan ulama’ harus di tingkatkan.

“Semua sudah mempunyai tugas masing- masing, keamanan tentara dan polisi untuk menjaga keamanan dan ulama menjaga keimanan umat, jadi harus ada yang menjaga iman yang kuat dan harus ada yang menjaga keamanan dengan baik,” pungkas Habib Umar Muthohar. (zam/red)

Kontributor : Zamroni