9 Persiapan Penting Sebelum Masuk TK

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat dipersiapkan orang tua untuk anak-anaknya. Sebagai langkah awal, orang tua pasti mendaftarkan buah hatinya untuk masuk di taman kanak kanak (TK).

TK dianggap bukan hanya sekolah biasa bagi anak anak. Menurut Joshua Gowin, akademisi dari University of Texas, dengan mendaftarkan anak untuk masuk TK, maka orang tua telah menciptakan kesuksesan masa depan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang masuk TK memiliki catatan kejahatan yang lebih sedikit.

Sekarang ini, TK sudah diakui sebagai salah satu bagian dari pendidikan formal, payung hukumnya pun jelas. Berdasarkan UU No. 66/2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan menyebutkan TK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal anak usia dini 4 sampai 6 tahun.

Pada dasarnya, prinsip belajar di TK adalah bermain sambil belajar. TK dianggap sebagai wadah untuk memaksimalkan tumbuh kembang buah hati sekaligus mempersiapkan diri sebelum ke sekolah formal sesungguhnya.

Pelajaran di TK sangat beragam. Mulai dari hal dasar seperti mengenal pola, warna dan belajar membaca hingga anak-anak diajarkan untuk memahami norma serta aturan dasar yang ada di masyarakat. Hal ini mengajar anak untuk pintar bergaul.

Mendaftarkan anak ke TK perlu pemikiran yang matang. Orang tua harus mempersiapkan sang anak untuk mampu menghadapi lingkungan yang baru Bagaimana caranya?

1. Gambaran Menyenangkan Tentang TK

playground fun imagine

Fun Imagine for Play Ground via www.candgnews.com

Buatlah persepsi yang baik dan menyenangkan terhadap anak Anda. Berikan bayangan bahwa lingkungan TK adalah lingkungan baru yang menyenangkan. Yakinkan bahwa dengan masuk ke TK, anak Anda akan tetap dapat bermain.

Beri pandangan bahwa TK merupakan tempat yang menyenangkan karena sang anak dapat bertemu dengan teman baru, guru baru, dan dapat bermain permainan baru .

2. Mengapa Masuk TK?

Orang tua harus pintar merangkai kata agar dapat menyampaikan mengapa sang anak harus masuk TK. Berikan penjelasan yang sederhana namun dapat dimengerti oleh anak usia 4 tahun. Jelaskan manfaat dan tujuannya.

Cobalah merangkai kata sebaik mungkin seperti “Kalau kakak masuk TK, nanti akan banyak agenda jalan jalan bersama teman dan guru baru” atau “Kakak bisa dapat permainan baru dan teman main baru jika masuk TK setiap hari”.

Baca Juga:  Diprogram Setiap Tahun Lahirkan 430 Sarjana

3. Konsekuensi Bersekolah

Anak juga diberi penjelasan konsekuensi masuk sekolah. Tentunya akan ada hal yang berubah dari kegiatan sang anak. Seperti menjelaskan bahwa harus bangun pagi, sarapan yang teratur, membawa bekal dari rumah hingga belajar mematuhi peraturan di sekolah.

Ada baiknya jika anak bukan saja diberitahu secara lisan. Ajarkan sedini mungkin sebelum anak memulai waktu sekolahnya. Ajak anak untuk terlibat dengan apa yang orang tua tanggung jawabkan sehingga anak lebih bisa mempraktekkannya.

4. Kenalkan Sekolah Sedini Mungkin

Ketika masih kecil, tentu pilihan sekolah ada di tangan orang tua. Anak hanya mengikuti pilihan orang tua dan berusaha beradaptasi dengan lingkungan barunya. Namun alangkah baiknya biarkan anak beradaptasi sebelum memulai harinya.

Sesekali ajak anak untuk bermain ke ‘calon’ TK nya dan biarkan anak untuk melakukan apa yang diinginkan. Bisa juga menerapkan waktu belajar seperti di TK yang diterapkan di rumah. Buat seakan anak sudah merasakan waktu TKnya di rumah.

5. Belajar Mandiri

independent kid

Independent Kid via media1.popsugar-assets.com

 

Agar anak tidak kaget saat sudah sekolah, maka bekali dengan pembelajaran yang banyak sedari di rumah. Salah satunya adalah tentang kemandirian. Saat di sekolah, anak akan dibiarkan untuk buang air sendiri atau memakai sepatu sendiri.

Maka dari itu, sejak di rumah ajarkan anak untuk belajar mencoba melakukannya sendiri, orang tua hanya mengawasi. Ajarkan dari hal yang sederhana seperti belajar memakai pakaian sendiri hingga menyiapkan isi tas sendiri.

6. Belajar untuk Duduk dan Menyimak

Hal ini penting karena di sekolah anak harus belajar untuk mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru. Anak pun harus diajarkan untuk menangkap dan merekam apa yang diajarkan.

Cukup banyak cara atau aktivitas yang dapat melatihnya. Salah satunya yakni  dengan cara membacakan dongeng. Lihat bagaimana anak Anda menyimak dengan baik. Selain itu, setiap pulang sekolah biarkan anak Anda bercerita tentang apa saja yang terjadi di sekolah.

7. Kemampuan Mengikuti Petunjuk

Sebelum memulai waktu bersekolahnya, persiapkan anak Anda secara matang. Salah satunya yakni mengajarkan anak untuk mendengarkan dan melakukan petunjuk dengan baik. Dengan begitu Anda sudah dapat melihat kesiapan sang anak.

Baca Juga:  MI Fathul Ulum Sumberjokidul Bagikan Sembako Kepada Warga Kurang Mampu di Harlah Ke-56

Caranya tentu sangat sederhana. Minta tolonglah kepada anak Anda untuk melakukan beberapa kegiatan. Jika anak Anda dapat melakukannya dengan baik, maka sang anak mampu mendengarkan dan melaksanakan dengan baik.

8. Asah Kemampuan Motorik

Prinsip belajar di TK adalah bermain sambil belajar. Banyak hal dasar yang akan diajarkan seperti menulis, mewarna hingga menggambar. Maka dari itu mulai kenali dan ajarkan hal hal sederhana ini di rumah.

Anda bisa mulai mengajarkan bagaimana memegang alat tulis, membalikkan halaman, hingga meletakkan alat tulis kembali di tempatnya. Dengan begitu, anak Anda tidak akan kaget saat pertama kali masuk sekolah.

9. Bersosialisasi

anak bersosialisasi.jpg

Anak Bersosialisasi via swab.es

 

Mulailah dari lingkungan sekitar rumah untuk mengajarkan anak Anda pintar bergaul. Bergaul tentu akan memberikan pelajaran tersendiri. Biarkan anak untuk belajar mengenal lingkungannya dan mampu berteman dengan orang lain.

Biarkan anak Anda selalu bercerita tentang teman barunya kepada Anda. Dengan begitu, secara tidak langsung Anda akan tahu bagaimana kegiatan di sekolahnya. Selain itu, selalu beri nasehat untuk kehidupan bersosialisasinya.

Rencanakan Biaya Pendidikannya Sebaik Mungkin

Ini hal terpenting yang harus dipikirkan oleh orangtua. Setiap tahunnya, biaya sekolah selalu meningkat 15-20%. Bahkan beberapa sekolah mematok biaya yang cukup menguras kantong bahkan hingga puluhan juta. Lalu bagaimana dananya?

Jika memang dana pribadi belum mencukupi, maka Anda bisa mengajukan pinjaman ke bank atau istilahnya kredit tanpa agunan (KTA). Namun, KTA ini digunakan untuk menambal dana yang kurang bukan untuk membayar keseluruhan dana.

Yang harus diperhatikan adalah mendaftarkan anak ke TK bukan hanya sekedar masalah umur anak yang sudah mencukupi. Namun, sebagai orang tua Anda harus bisa mempersiapkan diri sang anak agar siap untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

 

Sumber: cermati.com