Muncul Dugaan Pemalsuan Sertifikat Palsu Untuk PPDB

SUARABOJONEGORO.COM, Tuban – Dugaan munculnya pemalsuan sertifikat untuk mengejar poin agar bisa masuk sekolah unggulan, pada saat Penerimaan calon siswa baru di tahun ajaran 2018 – 2019 melalui program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Tuban memicu bergejolak.

Salah satu Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Tuban, Ratna Handayani Bendahara menyataakan bahwa hal itu jika memang benar adanya temuan oleh oknum yang sengaja melakukan maka menciderai dunia pendidikan di Bumi Wali Tuban.

“Dewan Pendidikan Tuban juga meminta seluruh komponen pendidikan dan orang tua calon siswa untuk menjaga dunia pendidikan bebas dari upaya-upaya tidak pantas, hanya demi untuk bisa masuk ke sekolah tertentu,” Katanya.

hal ini karena Dewan Pendidikan banyak sekali menerima pengaduan dan laporan dari masyarakat mengenai dugaan adanya pemalsuan sertifikat untuk mengejar poin masuk ke sekolah. Ini sangat tidak pantas dan benar-benar mencoreng dunia pendidikan, Sabtu, (30/6/2018).

Baca Juga:  Puluhan Sertifikat Diduga Palsu, Warga Tembeling Kecamatan Kasiman Lapor Polisi

Ratna Handayani juga menyampaikan bahwa, upaya berbuat curang yang dilakukan oleh pihak manapun tidak bisa dibenarkan. Misalnya dari orangtua calon siswa, sekolah asal siswa, panitia PPDB atau pihak terkait dengan dunia pendidikan.

‘’Pendidikan itu membangun karakter. Kalau sejak awal sudah curang, tentu hasilnya tidak bagus. Siswa kalau sejak awak diajari curang, maka akan menjadi pribadi yang tidak berkarakter bagus,’’ jelasnya.

Karena itu, atas upaya menghalalkan segala cara untuk memperoleh poin dalam PPDB harus ada tindakan tegas. Perempuan yang juga dokter ini meminta panitia PPDB seluruh sekolah tegas.

Jika ada yang diketahui curang, maka nama siswa yang mendaftar itu harus dicoret. Hal itu sebagai bentuk pembelajaran dan menerapkan aturan demi baiknya dunia pendidikan.

Baca Juga:  Sistem Zonasi Dalam PPDB Dinilai Tidak Adil

‘’Kami minta dicoret kalau ada yang curang. Panitia PPDB lebih teliti, dan meneliti lagi piagam atau sejenisnya yang dijadikan penunjang mendaftar. Jika ada yang palsu maka sanksinya siswa harus dicoret. Tidak bisa tidak, kecurangan tidak bisa dibenarkan. Masih ada waktu sebelum pendaftaran ditutup,’’ tegasnya.

Dewan Pendidikan, kata dia, terus memantau perkembangan PPDB, sehingga ketika ada hal-hal yang berjalan kurang sesuai bisa segera bertindak. Lembaga ini, lanjut dia, juga mengawasi sekolah pelaksana PPDB agar berjalan sesuai koridor yang ada.

‘’Jangan bermain-main dengan PPDB, kami mengawasi. Masyarakat yang menemukan indikasi kecurangan bisa melapor ke kami. Dewan Pendidikan ingin dunia pendidikan di Tuban baik, maju dan bermartabat. Itu dimulai sejak dari PPDB,’’ pungkasnya. (Lis-HP/SB)

Foto: Ilustrasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *