SuaraBojonegoro.com – “Aku Sayang Bumi” menjadi tema menarik acara wisuda KB TK Khoirunnas Bojonegoro pada Sabtu, 22 Juni 2024. Acara yang digelar di Hotel Aston Bojonegoro, ini diikuti 35 wisudawan yang didampingi oleh orang tua/wali murid masing-masing.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tamu penting, antara lain petugas penilik Dinas Pendidikan Bojonegoro Toha SAg, manager pesantren khoirunnas Tuban Kholid Abdurrahman, kepala Cabang Nurul Hayat Bojonegoro Suluh Adi Gunawan, Kepala Sekolah KB TK Khoirunnas Bojonegoro Sari Sri Asih, Ketua Ikatan Keluarga Sejuk Nurul Hayat Laily Muwafiqa Charisma, para guru, semua wali murid, santri khidmat dan undangan lainnya.
Sejumlah pentas seni bertema peduli lingkungan juga ditampilkan siswa siswi KB TK Khoirunnas Bojonegoro, mulai puisi, drama musikal literasi untuk bumi, lagu aku sayang bumi, hadis-hadis kebersihan, pildacil lestarikan alam, duet vokal indahnya pemandangan, tari menanam jagung, drama The Farmer In The Dell, tari menjaga kebersihan, diiringi MC dari siswa siswi yang kreatif.
Kepala Sekolah TK KB Khoirunnas Bojonegoro Sari Sri Asih mengatakan, tema sayang bumi ini sengaja dipilih untuk menumbuhkan kesadaran anak- anak dan orangtua tengang cinta lingkungan. Tema ini juga menjadi puncak P5 pendidikan yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
“Semoga kami guru-guru KB TK Khoirunnas diberikan kekuatan untuk terus mendidik dan melahirkan generasi yang sholih Sholih melalui pendidikan sejak dini,” ujarnya.
Penilik Dinas Pendidikan Bojonegoro Toha SAG mengapresiasi langkah ini. Menurutnya, pendidikan karakter anak didik itu penting. Dalam penelitian dijelaskan bahwa 80% kecerdasan ini ada di usia dini.
Jika pendidikan ini dimulai sejak dini, lanjutnya, ada beberapa ilmu termasuk mengajak kebaikan adalah pahala sendiri.
“Alhamdulillah, sudah mendidik karakter anak-anak didik sejak dini. Kami dari Dinas Alhamdulillah juga memberikan ijin untuk KB TK Khoirunnas Bojonegoro semoga terus berkembang,’ paparnya.
Sementara, Kholid Abdurrahman berharap, anak-anak ini menjadi sholih dan sholihah apapun profesinya, entah dokter, tentara, menjadi penghafal Al-Qur’an.
Nasihat untuk siswa siswi dan orangtua, agar terus mengawal anak menjadi sholih sholihah, pertama didik untuk sholat jika usia sudah 7 tahun.
Kedua, ajarkan Al-Qur’an sejak dini, dengan hafalan surat pendek dan interaksi al-Qur’an sengai petunjuk dan Rahmat.
Ketiga, usahakan setiap hari sedekah untuk atasnama anak. Tujuannya kata Nabi, shodaqoh bisa menjauhkan bala dan bencana.
‘Mudah-mudahan semua bisa sukses, dijauhkan dari fitnah akhir zaman dan tantangan-tantangannya,” jelas alumni Pondok Pesantren Ar Risalah Ponorogo ini. (Red/Lis)