Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Beredar video viral seorang oknum guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro yang diduga mendukung salah satu bakal calon bupati Bojonegoro. Dalam video oknum guru tersebut dengan secara terang-terangan menyatakan bahwa belum ada sejarah jika calon independen menang dalam kontestasi politik. Selasa (18/006/24).
Tidak hanya itu dalam video tersebut yang bersangkutan menyatakan jika bakal calon wakil Bupati Nafik Sahal yang kalah dalam kontestasi calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang lalu.
“Nyaleg aja nggak bisa kok, nggak memenuhi syarat kok. Apalagi ini mau nyalonin Wabup,” kata perempuan berhijab dalam video tersebut.
Bahkan di video yang keduanya oknum guru tersebut menilai jika para netizen tidak sportif dengan mencari biodatanya yang notabenenya adalah ASN.
“Sesama pendukung jangan bawa-bawa ASN, junjungan mu itu juga ASN. Ngapain emangnya saya nggak tahu Intel saya dimana mana low. Kalau emang kalah ya kalah, kenapa nggak mau dibilang kalah,” ujarnya.
Menanggapi beredarnya video tersebut Abdul Wahid selaku Humas Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, menyayangkan statmen yang dilontarkan oleh oknum guru tersebut. Abdul Wahid menjelaskan bahwa ASN semestinya tidak diperbolehkan menyampaikan hal-hal yang tidak etis terlebih secara nama salah satu bakal calon bupati dan wakil bupati dengan frontal.
“Ya semestinya tidak boleh secara peraturan menyampaikan seperti itu di tiktok apalagi menyebut nama secara jelas. Disamping melanggar juga kurang etis bicara seperti itu,” tegasnya.
“Kalimat jalan independen gak ada ceritanya jadi bupati itu juga gak pas kurang melek informasi , dan dia mengatakan tidak mungkin berhasil dan sukses dijalur independen itu juga DISIKI KERSO kok seperti wali saja tahu jerone karah,” tuturnya.
Dirinya berharap kepada para pendidik untuk fokus alam tugasnya yakni mencetak generasi yang martabat dan manfaat untuk bangsa dan negara.
“Pokoknya oknum pendidik ASN itu kurang etis. Pikir saja tugasmu bagaimana mencitak generasi yang martabat dan manfaat untuk bangsa dan negara,” harapnya.
Sementara itu ketua Bawaslu Kabupaten Bojonegoro, Handoko Sosro Hadi Wijoyo saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApnya menjelaskan bahwa pihaknya akan memastikan apakah benar yang bersangkutan dalam video tersebut adalah ASN apa tidak dan viral nya video tersebut akan dijadikan informasi awal oleh Bawaslu.
harus di pastikan dulu beliau benar ASN apa tidak, kemudian terkait pernyataan atau komentar sebaiknya lebih bijak dan saling menghargai. akan kami jadikan informasi awal,” pungkasnya. (Bim/red).