Kolaborasi Cegah Stunting, BKKBN Jatim Gandeng LPPM Unigoro

SuaraBojonegoro.com — Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)  Universitas Bojonegoro (Unigoro) untuk pendampingan pencegahan stunting di Kabupaten Bojonegoro. Kick off dan pembekalan program pengabdian yang bertajuk Mahasiswa Penting (Peduli Stunting) telah dilakukan pada Jumat (10/11/23) di Ruang Adu Ide.

Ketua LPPM Unigoro, Laily Agustina R., S.Si, M.Sc., menerangkan, mahasiswa dari unsur UKM Kependudukan dan UKM Pengabdian Penelitian Jurnalistik (P2J) akan melakukan pendampingan pencegahan stunting selama 30 hari di Desa Semenpinggir, Kecamatan Kapas. Desa tersebut dipilih sebagai lokasi pengabdian karena angka bayi stunting di sana cukup tinggi. Sementara Kabupaten Bojonegoro masih di peringkat sembilan untuk jumlah bayi stunting se provinsi Jawa Timur.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN TK Kelompok 07 Unigoro Sukses gelar Pelatihan Budidaya Sayur Hidroponik

“Target 2024, angka pravelansi stunting di Kabupaten Bojonegoro harus turun tujuh persen. BKKBN bersinergi dengan semua pihak, salah satunya perguruan tinggi. Kenapa, karena kami punya banyak agen. Yakni dosen dan mahasiswa,” terangnya.

Dia menambahkan, pendampingan pencegahan stunting di Desa Semenpinggir ditujukan untuk calon pengantin (catin), ibu hamil, dan ibu yang memiliki bayi di bawah usia dua tahun. Selain melakukan sosialisasi, sasaran program Mahasiswa Penting juga akan mendapat pemberian makanan tambahan (PMT). Menurut Laily, bayi berpotensi mengalami gagal tumbuh atau stunting sejak awal kehamilan atau di 1000 hari pertama kehidupannya.

“Biar nanti ketika merencanakan kehamilan sudah aware (antisipasi, Red). Sehingga selama kehamilan harus dicukupi kebutuhan nutrisi janin dan ibunya. Lalu saat anak sudah lahir, harus dipastikan makanan yang dikonsumsinya mengandung gizi dan nutrisi baik. Terutama sarat akan protein,” jelas Laily. (din/Red)