Reporter : Putut Sugiarto
SuaraBojonegoro.com – Dugaan adanya penyalahgunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2022 di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, oleh sejumlah warga setempat akan segera di laporkan kepada Aparat Penegak Hukum yaitu Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro, dan Polres Bojonegoro, Rabu (20/09/2023).
Menurut beberapa perwakilan warga yang menemui awak media SuaraBojonegoro.com terdapat beberapa temuan yaitu di temukan laporan transparansi penggunaan dana serta laporan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, seperti di item pemberdayaan masyarakat desa terdapat kegiatan untuk alat produksi dan pengolahan peternakan (pembuatan kandang dan pembelian bibit) tersebut terdapat perbedaan anggaran didalam pencairan DD tahap 1 maupun tahap 3, selain itu diduga juga ada mark up anggaran.
“Anggaran sebesar Rp.169 juta sekian tersebut tidak relevan dengan ukuran kandang yang hanya 3×4 meter berikut pembelian bibit sapi dan kambing, diduga ada mark up” ujarnya.
Perwakilan warga yang namanya enggan disebutkan ini juga mempertanyakan berkaitan dengan RKP Desa yang selalu berubah-rubah, sehingga menjadi pertanyaan masyarakat di desanya.
“Kami juga menemukan data berkaitan dengan pembangunan dapur yang masuk di dalam P-APBDes dan menjadi silpa tetapi hingga kini pembangunan dapur tersebut hingga kini belum terlaksana juga, “imbuhnya.
Warga juga menjelaskan jika pembangunan dapur tersebut diduga belum kunjung dikerjakan karena anggaran telah habis dipakai, dan warga juga mendapatkan informasi jika sedang di carikan pinjaman ke salah satu perbankan untuk menutupi anggaran tersebut, sehingga warga menduga ada penyalahgunaan anggaran desa.
“Kami bersama dengan warga yang lain akan melaporkan ini kepada APH dan berharap aparat penegak hukum memgambil tindakan dari dugaan dan temuan tersebut,” pungkasnya.
Mengenai berbagai dugaan tersebut, Kepala Desa (Kades) Hargomulyo Kecamatan Kedewan Sukir, ketika dihubungi melalui sambungan telepon selulernya atau dikonfirmasi mengatakan berkaitan dengan pembangunan kandang memang benar adanya tetapi dirinya mengaku lupa berapa ni lain yang dianggarkan.
” Saya lupa mas berapa besar anggarannya, seingat saya tidak sampai 100 juta, ” ungkapnya.
Dan ketika ditanya perihal lain terkesan enggan menjawab, dan meminta datang ke Balai Desa agar lebih jelas semuanya. (Put/Red)