Prihatin Bayi Diduga Dibuang di Baureno, KPI Jatim Katakan Ini Darurat Kejahatan Anak

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com –  Penemuan Bayi yang diduga baru saja dilahirkan dan dibuang oleh pelaku di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu (12/8/2023) sekitar pukul 18.00 wib oleh warga bernama Sedran sempat mengegerkan warga setempat, pasalnya warga menganggap bahwa pelaku sangat tega dan tidak memiliki rasa kemanusiaan.

Dikonfirmasi awak media ini, Presidium Wilayah Jawa Timur KPI (Koalisi Perempuan Indonesia) Nafidhatul Hima terkait adanya dugaan pembuangan bayi tersebut, menyebutkan  jika hal tersebut merupakan sudah darurat kejahatan terhadap anak, dan Kondisi Bojonegoro terkait perlindungan perempuan dan anak sedang tidak baik-baik saja, karena dari sekian rentetan kasus pelecehan seksual,  bunuh dan yang terakhir adalah persoalan pembuangan bayi di Kecamatan Baureno sudah bisa dibilang bahwa kondisi Bojonegoro saat ini memang faktanya demikian.

Baca Juga:  Pemkab Bojonegoro Tak Serius Tangani Soal Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Perempuan yang juga selaku Koordinator APPA (Aliansi Peduli Perempuan Dan Anak) Kabupaten Bojonegoro ini juga mengatakan bahwa Kejadian pembuangan bayi ini adalah yang baru saja terjadi ini jelas menimbulkan keprihatinan serius bagi dirinya, “Bayi tidak berdosa yang diduga menjadi korban orang tuanya yang tidak bertanggung jawab, kami melihat Bojonegoro sudah tidak lagi baik-baik saja, tetapi sudah darurat permasalahan perempuan dan anak,” Ujar Hima, Minggu (13/8/2023).

Dirinya meminta kepada pemerintah Kabupaten harus segera turun tangan memperhatikan perlindungan perempuan dan anak ini, dengan menggandeng pihak swasta atau lembaga lain, membawa isu bersama ini untuk melakukan upaya pencegahan terhadap permasalahan perempuan dan anak yang ada.

Karena dengan beberapa rentetan masalah ini harusnya bisa menjadikan hal bagi pemerintah untuk membuat program khususnya adalah agar segera mengesahkan perda perlindungan perempuan dan anak, sebagai payung hukum.

Baca Juga:  Penjaja Seks Lewat Aplikasi Chating Marak Di Bojonegoro, Begini Kata APPA

“Bojonegoro punya satgas perlindungan perlindungan perempuan anak yang jumlah anggotanya begitu besar, dan anggotanya hingga ke Desa Desa, itu mestinya harus segera di fungsikan,” tegas ibu berputra dua ini.

“Beberapa hari lalu Anak bunuh diri, sekarang bayi dibuang, jangan sampai besuk ada kejadian lagi Bojonegoro sedang tidak baik-baik saja, banyak permasalahan perempuan dan anak yang seharusnya sudah bisa jadi perhatian pemangku kebijaksanaan, negara harus hadir untuk itu,” Tambahnya.

KPI Bojonegoro meminta kepada pemerintah agar meningkatkan anggaran dan mulai memaksimalkan satgas PPA yang jumlahnya seribu lebih itu, saatnya bergandengan tangan,  jangan mengatasnamakan golongan saja turun lapangan tanpa ada lanjutan dan pintar ngomong sebagai janji kosong belaka. (Put/Red)