Sukur Priyanto, Tuding Bupati lah Yang Telantarkan Anak

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, tuding Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, agar tidak keluar dari materi pokok dalam menyikapi polemik merger sekolah dasar. Sabtu (22/07/23).

Melalui sambungan telepon WhatsAppnya, Sukur Priyanto, menjelaskan jika wali murid beserta para siswa datang ke kantor Pemkab Bojonegoro, untuk menemui bupati.

“Kalau dia prihatin (bupati.red) kenapa bupati nggak mau menemui mereka ?. Kalau bupati merasa bahwa mereka anak didiknya, warganya, ditemui kan selesai,” katanya.

Bahkan lebih jauh Sukur Priyanto, juga menuding bupati mengalihkan isu utama yakni penolakan wali murid terkait dengan merger.

“Materi utamanya adalah, diantara 13 merger sekolah itu hanya 2 yang bermasalah dan tidak menerima,” ujarnya.

Baca Juga:  Rapat Banggar Alot, Terjadi Perdebatan Antara Bupati dan Anggota Banggar

Politisi Partai Demokrat, ini menegaskan jika tidak ditemuinya wali murid dan para siswa oleh bupati dan Dinas Pendidikan lah menelantarkan anak. Selain itu pria yang akrab disapa Pak Sukur, ini secara blak-blakan mengutarakan kekesalannya terhadap bupati bojonegoro yang dianggapnya menelantarkan anak.

“3 hari di sekolah tanpa guru, tanpa ditemui dan lain sebagainya. Kalau mereka sayang pada anak didik ya ditemui dong. Masak 100 orang datang ke kantor bupati tidak ditemui malah ditinggal. Pemimpin kaya apa itu,” tegasnya.

Kepada suarabojonegoro.com, Sukur Priyanto, akan terus mendampingi para wali murid dan siswa untuk mengawal soal merger tersebut.

“Saya tidak akan mundur akan terus saya dampingi. Ini sederhana kok. Masalahnya ada di SK Bupati. SK itu dicabut masalahnya selesai,” pungkasnya. (Bim/red).