Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Ketua Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) DPRD Kabupaten Bojonegoro menyapaikan beberapa pernyataan yang menurutnya sudah disampaikan oleh ADP salah satu DPRD yang menjadi anggota Fraksinya bahwa ADP meminta maaf atas kegaduhan adanya Foto dalam video yang viral dan membuat ramai dikalangan warganet Bojonegoro bahkan luar Bojonegoro akibat ada foto yang diduga ADP sedang memangku seorang wanita seksi dengan tulisan Tikus berdasi, dan Anggota DPRD Bojonegoro Suka Open BO (istilah sewa wanita PSK).
“kami sudah melakukan pembahasan secara internal dan pada intinya ADP meminta maaf atas adanya kegaduhan ini, serta disampaikan oleh ADP bahwa foto dalam video yang sedang memangku wanita itu bukan dirinya, dan terkait tulisannya yang terdapat di Video tersebut diakui tidak benar,” Ujar Sutikno ketua Fraksi PKB DPRD Bojonegoro kepada awak media, Kamis (27/4/2023).
Dia juga menyampaikan bahwa sebelumnya juga ada klarifikasi oleh pemilik akun tiktok @sihtaxxxx bahwa Vidio tersebut editan atau setingan dan video sebelumnya juga sudah dihapus.
Karena ada yang dirugikan baik secara pribadi ADP selaku anggota DPRD Bojonegoro dari Fraksi PKB dan juga lembaga DPRD Bojonegoro, akan tetapi fraksi PKB maupun ADP tidak mengambil langkah atau sikap secara hukum agar ada pembuktian bahwa Video tersebut benar benar bukan dirinya, karena sudah terlanjur diketahui publik.
“Untuk mengambil langkah selanjutnya baik hukum atau yang lainnya belum kami lakukan karena masih pendalaman dan pertimbangan kita, dan pemilik akun tiktok juga tidak jelas,” terang Sutikno.
Sutikno juga menyampaikan bahwa ADP sempat drop dengan adanya video yang sempat viral tersebut, karena nama baiknya tercoreng dan juga nama lembaga DPRD Bojonegoro.
Sebelumnya ADP bersama Fraksi PKB juga sudah memberikan klarifikasi kepada BK (Badan Kehormatan) DPRD Bojonegoro untuk menyampaikan keterangan dari ADP terkait Foto dalam Video tersebut.
Upaya pembuktian benar atau editan foto dalam Video tersebut, Fraksi PKB juga belum memastikan apakah akan benar benar melakukan pembuktian bahwa foto dalam video tersebut editan dengan mendatangkan ahli telematika yang bisa menyatakan kebenaran editan atau asli foto dalam video tersebut. (Red/SAS)
