Oleh : Sholikin Jamik
SuaraBojonegoro.com – Puasa sebagai perasai sudah kita dengar lama tapi sering di salahfahami tentang makna perasai apakah perasai bermakna fisik atau bermakna filosofi sebagai mana bunyi teks hadist di bawah ini
عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam :
Puasa adalah perisai” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Pelajaran yang terdapat didalam Hadits diatas:
1. Puasa adalah ibadah yang istimewa karena memiliki banyak keutamaan. Di antara keistimewaannya yaitu puasa merupakan perisai bagi seorang muslim.
2. Yang dimaksud puasa sebagai perisai adalah puasa akan menjadi pelindung yang akan melindungi bagi pelakunya di dunia dan juga di akhirat.
3. Adapun di dunia maka akan menjadi pelindung yang akan menghalanginya untuk mengikuti godaan syahwat yang terlarang di saat puasa. Oleh karena itu tidak boleh bagi orang yang berpuasa untuk membalas orang yang menganiaya dirinya dengan balasan serupa, sehingga jika ada yang mencela ataupun menghina dirinya maka hendaklah dia mengatakan, _“Aku sedang berpuasa.”_*
4. Adapun di akhirat maka puasa menjadi perisai dari api neraka, yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka pada hari kiamat.* _(Lihat Syarh Arba’in An-Nawawiyyah, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah)
Tema Hadits yang berkaitan dengan ayat Al- Qur’an :
Perisai adalah yang melindungi seorang hamba, sebagaimana perisai yang digunakan untuk melindungi dari pukulan ketika perang. Maka demikian pula puasa akan menjaga pelakunya dari berbagai kemaksiatan di dunia, sebagaimana ALLAH berfirman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS.Al-Baqarah : 183). (Art**)