Pedagang Lesehan Masih Ada Yang Berjualan Dipasar Kota, Berharap Dapat Tempat di Pasar Wisata

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Sejak perpindahan pedagang lesehan pasar tradisional, Kota Bojonegoro, ke Pasar Wisata di Kelurahan Banjarejo, Kota Bojonegoro, tidak sedikit pedagang lesehan yang belum mendapatkan tempat di pasar Wisata, dan mereka masih bertahan berjualan di pasar lama.

Hal ini disebabkan beberapa pedagang rengkek sudah mulai berbelanja atau kulakan di pasar wisata mulai malam hingga dini hari, sehingga mereka pedagang yang belum memiliki tempat dan masih berjualan di pasar lama tidak bisa melayani pembeli pedagang sayur rengkek ini.

Suntari, salah satu pedagang sayur di pasar Kota Bojonegoro yang mengaku belum dapat tempat di pasar wisata, dirinya hanya bisa melayani pembeli siang hari saja, “Karena pedagang rengkek sudah banyak yang beli dipasar wisata, sehingga ya terpaksa tetap berjualan disini,” Ujarnya, Selasa (24/1/2023).

Dirinya berharap juga bisa di akomodir untuk bisa berjualan di pasar wisata, apalagi jika nanti pasar kota ini bersih dari pedagang sayur, dan kontrak bangunan pasar habis pada tahun 2024 nanti, “Saya berharap ada solusi untuk saya dan pedagang lainnya bagaimana agar tetap bisa berjualan,” terangnya.

Hal yang sama juga disampaikan pedagang lainnya, Untari, bahwa dirinya sudah berjualan di pasar wisata, akan tetapi ibunya masih berjualan di pasar lama, sehingga dirinya juga berharap ibunya dapat tempat untuk berjualan, “Ya selama ini gantian dengan ibu saya,” Kata Perempuan penjual jajanan ini.

Baca Juga:  Polemik Pasar Tradisional Kota Bojonegoro, Ini Kata Pimpinan Dewan

Dengan adanya kondisi pedagang pasar yang belum mendapatkan tempat tersebut, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro Sukaemi mengatakan bahwa pedagang lesehan pasar lama yang belum pindah ke Parwis tetap akan terus didorong secara humanis agar pindah ke Parwis. Pemkab melalui satpol PP, BPBD, Dishub tetap akan bantu mereka pindah ke Parwis dengan mnyediakan kendaraan dan tenaga pengangkut.

“Bagi Pedagang Parwis yang sudah mempunyai kunci dia tetap menempati loss atau lapak sesuai shift nya dia. bisa pagi, sore sampai malam putaran pagi,” Ujar Sukaemi.

Dia juga menyampaikan Rencananya tanggal 25 januari 2023 nanti, bagi pemilik kunci los yng belum menempati losnya maka kunci.itu akan diminta kembali dan akan diberikan kepada pedagang lesehan yng belum memiliki kunci.

“Bagi pedagang lesehan pasar lama yang pindah ke Parwis dimana tidak mempunyaii loss atau lapak di Parwis, para pedagang ini bisa memilih shift mana saja, bisa pagi hingga sore saja. Mereka dapat bebas menempati los pedagang yang shiftnya pagi atau sore, tergantung mana yang kosong. Dalam hal ini pedagang yang memiliki kunci los sudah diberi pemahaman dan mau berbagi,” Paparnya.

Baca Juga:  Ada Iuran Pedagang Pasar Tradisional Ke Paguyuban, Untuk Apa?

Sukarni juga menjelaskan bahwa parwis sudah memiliki Prospek bagus, bahwa setelah tanggal 10 januari 2023 pedagang lesehan pasar lama menempati parwis secara signifikan mayoritas tidak mengatakan sepi. sehingga termotifasi untuk tidak kembali ke pasar lama, logikanya kalau sudah awal itu ramai maka untuk kelanjutannya diyakini akan ramai.

“Strategi Pemkab Bojonegoro untuk menjamin continuetas banyaknya pembeli diantaranya ASN maupun Non ASN di himbau belanja dan rutinitas ini akan berjalan untuk seterusnya. Dan mayoritas mereka para ASNĀ  mengakui berbelanja di parwis itu menyenangkan. Selain itu setiap malam minggu/weekend digelar kegiatan promosi promosi, sepertiĀ  festival dawet, berikutnya nanti akan ada festival lainnya,” Tambahnya.

Dia juga menjelaskan Prospek ketiga adanya pedagang rengkek mayoritas mereka sudah di fasilitasi di parwis, dengan adanya mereka ini jaminan parwis akan ramai terus. Bahkan pedagang rengkek yang sebelumnya hanya di sisi timur, sejak 3 hari lalu difasilitasi menempati sisi barat Parwis. (SAS*)