Penerima BLT di Mayangkawis Kecamatan Balen Diduga Dipotong 10 Persen

Reporter: Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Pemotongan Bansos (Bantuan Sosial) atau BLT (Bantuan Langsung Tunai) diduga terjadi pemotongan oleh Oknum Kasun (Kepala Dusun) Bubuk Desa Mayangkawis bernama Tomi, hal ini disampaikan oleh warga Desa setempat yang mengaku bahwa warga Miskin yang mendapatkan BLT tersebut harus dipotong untuk iuran PJL (Penerangan Jalan Lingkungan) Desa setempat.

Sebagian masyarakat penerima BLT ini, awalnya enggan mengungkapkan sambil mewanti wanti untuk tidak disebutkan namanya, namun beberapa penerima manfaat menjelaskan jika tidak mau dipotong untuk membayar iuran maka penerima takut jika tidak akan mendapatkan BLT lagi.

“Kami takut mau ngomong nanti jika tak diberi lagi, dan nama saya di coret,” ungkap salah satu warga penerima manfaat BLT, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga:  Natasha: Banyak Kegaduhan Soal Bantuan Covid-19 Yang Tumpang Tindih

Dari data yang dihimpun awak media ini dari keterangan penerima manfaat BLT dan warga bahwa sebelumnya pada tanggal 27 November 2022 Penerima Bansos program PKH untuk lansia berupa beras yang dirupakan bentuk uang untuk tiga bulan dengan nominal bervariasi, ada yang menerima Rp2 juta, pada pukul 16.00 wib, dkumpulkan di rumah kasun Bubuk Desa Mayangkawis, dan diduga ada pemotongan sejumlah 10 persen untuk perbaikan PJL (Penerangan Jalan Lingkungan) yang berjumlah sekitar 27 tiang

Kemudian pada tanggal 28 November 2022 Penerima Bansos atau BLT ini melakukan Pengambilan dari pencairan dana PKH di Balai Desa Mayangkawis dan diduga langsung dilakukan pemotongan sebesar 10 persen.

Baca Juga:  Beredar Surat Pengambilan Bansos Dengan Syarat Lunas PBB, Ini Penjelasan Kades Padangan

“Seharusnya kan cairnya bulan September, tapi dicairkan bulan Nopember,” Ujar Warga Lainnya yang juga tidak mau disebutkan namanya.

Kasun Bubuk, Tomi ketika dikonfirmasi awak media ini melalui akun Wathsappnya tidak menjawab dan hanya ada tanda centang satu.

Sementara itu kepala Desa Mayangkawis, Suharto menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui sama sekali adanya dugaan potongan tersebut, dan Kasun juga tidak ada koordinasi sama sekali dengan dirinya

“Saya nggak tau sama sekali soal itu, kasun ya sama sekali nggak ada koordinasi dengan saya, ini saya perjalanan ke Jakarta, senin saya klarifikasi mas.maaf,” terang Kades Mayangkawis melalui Akun Wathsappnya. (SAS/Red)