SuaraBojonegoro.com – Guna tersalurkannya aspirasi kelompok rentan dan marginal, Konsorsium Penguatan Desa Tanggap Covid-19 (Konsorsium PDTC) yang digerakkan Ademos, Alterasi, ARM dan YISI menyelenggaran kegiatan dialog antara Pemerintah Desa dan Kelompok Rentan dan Marginal, Kamis (20/10/2022).
Diselenggarakan di Balai Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan, kegiatan tersebut dihadiri Kepala Desa Karangjati, Kuyatip, Perangkat Desa, BPD, Bidan Desa, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Ademos dan YISI selaku perwakilan Konsorsium PDTC dan 30 perwakilan Kelompok Rentan dan Marginal dari lima dusun di Desa Karangjati.
Ketua Yayasan Investasi Sosial Indonesia (YISI), Syukur Sugeng Apriwiyanto menyampaikan kelompok rentan dan marginal yang hadir pada kegiatan dialog ini dari kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), disabilitas, lansia, fakir miskin, dan warga desa yang kehilangan mata pencaharian akibat pandemi COVID-19.
“Mereka ini orang-orang yang memiliki kerentanan ekonomi, kesehatan, dan terpinggirkan dalam politik kebijakan. Maka dari itu pada hari ini kami ajak untuk berdialog dengan Pak Kades, BPD dan Pemerintah Desa,” jelas Apri panggilan akrabnya.
Hal ini disambut dengan tangan terbuka oleh Kepala Desa Karangjati, Kuyatip. “Kami senang sekali Ademos, YISI, Alterasi dan ARM yang telah memfasilitasi kegiatan pada hari ini,” ujar Kuyatip di hadapan peserta dialog.
Pemerintah Desa Karangjati, lanjut Kuyatip, akan melanjutkan program yang telah dijalankan Konsorsium PDTC dalam mengispsirasi ketangguhan desa dalam aspek ekonomi, kesehatan dan kesiap siagaan desa yang didukung SIAP SIAGA. Kami juga berharap warga Desa Karangjati, FPRB dan tim kesehatan desa yang telah mendapatkan dukungan bantuan dari Konsorsium PDTC dan SIAP SIAGA agar memanfaatkannya dengan baik.
“Jangan ada yang dijual, yang disimpan atau tidak dimanfaatkan. Jika ada permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan, semisal sudah dapat kompor masih butuh tatakan tempat kompor atau kitchen set yang lain dapat disampaikan ke RT setempat agar diteruskan kepada Pemerintah Desa,” jelas Kuyatip.
“Setelah ini nanti Kelompok Rentan dan Marginal yang ada di sini harap membentuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang ada perwakilannya hingga ke dusun-dusun agar ke depan aspirasinya dapat disampaikan dalam forum Musdes. Seperti ini disampaikan saya juga baru tahu ternyata ada istilah PEKKA dan mereka membutuhkan keberpihakan Pemerintah Desa selaku pembuat kebijakan di tingkat desa,” imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan Ademos yang juga sebagai manajer program, A Shodiqurrosyad berterima kasih kepada Kepala Desa Karangjati atas kesediaannya dan penerimaannya terhadap Kelompok Rentan dan Marginal Desa.
“Kami kagum atas respon positif Pak Kades terhadap usulan yang disampaikan warganya yang membutuhkan,” ujar Arsyad. Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Program Memperkuat Desa dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Pemulihan Dampak Covid-19 di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Pacitan.
Program ini sendiri dijalankan Konsorsium PDTC yang digerakkan Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos), Yayasan Investasi Sosial Indonesia (YISI), Atmawidya Alterasi Indonesia (AAI), dan Association of Resiliency Movement (ARM), dapat terlaksana berkat dukungan dana hibah Pemerintah Australia kepada Indonesia yang dikelola SIAP SIAGA.
“Semoga yang kita lakukan bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mewujudkan mimpi kita semua untuk membentuk ketangguhan desa,” harap Arsyad mengakhiri kegiatan dialog tersebut. (Red/Lis)