LSM PK PAN  Bersama Perhutani Tanam 1700 Pohon Kopi Robusta Guna Ciptakan Cluster Kopi

SuaraBojonegoro.com – Sebanyak 1.700 batang bibit kopi jenis  robusta,  ditanam di lahan kawasan perlindungan setempat (KPS),  masuk petak 169-b, BKPH Clebung, Kecamatan Bubulan, KPH Bojonegoro, hari ini (12/10/2022).

Bibit kopi sebanyak itu menurut Lulus Setiawan, SH MH, Wakil Ketua Umum LSM PK PAN Bojonegoro, merupakan awal dari rencana besar lembaganya bersama Perhutani dan kelompok taninhutan, untuk menghijaukan kembali  kawasan hutan yang sudah 20 tahun lebih, gundul kondisinya.

“Kami sudah siapkan sepuluh ribu bibit kopi yang siap ditanam di sepanjang kawasan, bersama kelompok tani dan Perhutani,” katanya.

Dengan penanaman pohon jenis kopi ini, dimaksudkan akan terjadi cluster baru kebun kopi di Bojonegoro. Harapannya, Bojonegoro akan menjadi salah satu penghasil kopi, selain jagung dan padi.

Baca Juga:  Penghasil Kopi Robusta seduhan Tangan Putri Gunung Kedewan, Raih 2 Kejuaraan Dalam FFD di Kecamatan Balen

Sementara, Alham M. Uney, Sekretaris Umum LSM PK PAN menambahkan, kelompok-kelompok tani yang menjadi binaan LSM PK PAN akan membentuk kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) berupa kebun kopi ini.

“Kopi jenis robusta sangat cocok ditanam di Bojonegoto, karena itu salah satu KUPS yang akan dibentuk adalah kelompok usaha kebun kopi,” kata mantan reporter RCTI ini.

Tentu tidak hanya tanaman kopi yang bakal dikembangkan oleh kelompok tani, tambahnya, usaha-usaha lain yang mengarah kepada pelestarian hutan juga akan ditanam, sperti pohon pete dan alpokat.

Wakil kepala Admistratur KPH Bojonegoro, Wawan Gunawan, yang turut menanam pohon kopi mengatakan, Perhutani sangat mendukung upaya LSM PK PAN dan KTH yg mempelopori menanam kopi di lahan KPS.

Baca Juga:  Penghasil Kopi Robusta seduhan Tangan Putri Gunung Kedewan, Raih 2 Kejuaraan Dalam FFD di Kecamatan Balen

“Untuk selanjutnya nanti kita bisa rencanakan gerakan penanaman pohon petik non tebang ini yang lebih luas, demi melestariakn hutan,” paparnya.

Wawan berharap, gerakan tanam kopi ini tidak berhenti pada giat tanam saja, melainkan harus disertai dengan gerakan perawatannya.

“Tujuannya adalah menghijaukan kembali hutan lestari dan mensejahterakan para petani, maka perawatan tanaman kopi harus dilakukan serius, sehingga kopi bisa hidup dan berbuah, sehingga bisa dipetik buahnya,” pintanya. (Red/Ril)