Sambut HJB 341 dengan Lomba dan Pameran Burung Berkicau

SUARABOJONEGORO.COM – Dalam rangka peringatan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 341 tahun 2018, Dinas Kubudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro berkerjasama dengan Pelestari Burung Indonesia (PBI) Pusat, Jatim dan Bojonegoro, menggelar lomba burung tingkat Nasional ‘Bojonegoro CUP’ di halaman Stadion Letjend H Soedirman, Minggu (29/04/18).

“Kegiatan lomba dan pameran burung berkicau ini merupakan sebuah upaya nyata untuk memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas serta pelestarian eksistensi satwa-satwa yang sudah mulai berkurang populasinya terutama burung-burung berkicau,” kata Pj Bupati Bojonegoro, Drs Suprianto SH MH saat membuka acara.

Ia menambahkan, acara semacam ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian dari masyarakat khususnya para penghobi, serta menjadi wahana bagi para peternak burung berkicau dan para kicau mania untuk menyatukan visi, persepsi, sikap serta tindakan nyata dalam mewujudkan upaya pelestarian.

Baca Juga:  Asisten I Pemkab Berangkatkan Gerak Jalan 17 KM

Para peserta dan penghobi burung berkicau, lanjut dia, berkesempatan untuk bertukar pikiran, saling sharing inovasi dan kreatifitas sehingga menambah wawasan dan kiat-kiat baru dalam memelihara dan merawat burung-burung berkicau.

“Acara ini bukan acara kampanye dan acara ini murni lomba burung dan jangan ditunggangi kepentingan politik apapun,” ucapnya menjelaskan.

Ketua Pelestari Burung Indonesia (PBI) Pusat, H Bagiya Rahmadi SH menyampaikan, bahwa lomba burung di Bojonegoro diikuti sebanyak 1.516 dari berbagai daerah di Indonesia. Jumlah tersebut merupakan standar jumlah peserta lomba burung tingkat Nasional.

Lomba ini, kata dia, bertujuan melestarikan satwa beserta habitat-habitanya. Lomba ini merupakan pengenalan cara melestarikan burung di Indonesia. Ada dua metode pelsetarian yang dilakukan. Yakni, pertama dilepas di alam bebas dan yang kedua pembinaan melalui penangkaran-penangkaran burung.

Baca Juga:  Kapolres Bojonegoro, Pelari Pembawa Api Abadi Menuju Pendopo

Event ini ada dua peluang yang ditangkap pemerintah. Yakni, peluang aspek pariwisata dan ekonomi masyarakat. Terkait industri pendukung lomba burung, seperti pakan burung, sangkar burung dan lain sebagainya.

“Dimana hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, diberikan penghargaan kepada pemerharti atau penghobi burung berkicau dan penangkar burung murai batu dari berbagai daerah. (ron/yud)

Reporter : Sya’roni

Editor : Wahyudi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *