LAMONGAN – Pada Sabtu, 17/9/2022, Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diselenggarakan oleh MGMP bahasa Inggris Kabupaten Lamongan dilaksanakan di MTs Terpadu Roudotul Quran Lamongan berjalan lancar dan sukses.
Pada pelaksanaan workshop kali dihadiri oleh Kasi Pendidikan Madrasah, Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah, dan sekitar 53 guru bahasa inggris yang tergabung dalam MGMP bahasa inggris MTs Kabupaten Lamongan.
Menurut Aris Purwantoro, M.Pd selaku ketua MGMP Bahasa Inggris Mts Lamongan. Tujuan dilaksanakan kegiatan workshop ini adalah untuk mengetahui dan meningkatkan pemahaman bagi bapak/ibu guru bahasa inggris tentang Kurikulum Merdeka, sehingga mampu mengimplementasikannya pada pembelajaran di kelas.
Kami siap untuk terus bergerak meningkatkan kompetensi guru dan mengapresiasi antusias para peserta workshop. Harapan kami pengurus MGMP, workshop kali ini akan menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yakni TP(Tujuan Pembelajaran), ATP (Alur tujuan pembelajaran) dan modul ajar kurikulum merdeka untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Perangkat tersebut nantinya akan dijadikan bekal dalam mengimplementasikan kurikulum dilembaganya masing-masing. Tambah Aris Purwantoro.
Tercatat ada tiga orang pemateri (narasumber) yang hadir pada workshop tersebut. Pemateri pertama adalah Drs. H. Masduki Yasin, M.Pd yang merupakan Kasi Pendidikan Madrasah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan. Dalam paparannya, Ruh Kurikulum Merdeka sudah ada di madrasah dan Pondok Pesantren sejak lama, bahkan sebelum Kurikulum Merdeka dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan. Pondok Pesantren dan Madrasah sudah sejak lama mengimplementasikan dan menitikberatkan pada pendidikan karakter, keimanan dan ketaqwaan, akhlak mulia, gotong royong, mandiri, dan nilai-nilai luhur lain.Perbedaan Kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya Profil Pelajar Pancasila. Jika Kementrian Pendidikan punya konsep Profil Pelajar Pancasila, maka Kementrian Agama punya konsep Profil Pelajar Rohmatan Lil’alamin. Terkait implementasi KurMer. Madrasah diberi pilihan untuk menggunakan Kurikulum 2013 dengan penyesuaian atau menggunakan Kurikulum Merdeka.
Sedangkan pemateri kedua adalah Saiful Arif, M.Pd. yang merupakan pengawas madrasah kabupaten Lamongan. memberikan materi tentang overview Kurikulum Merdeka. Dalam paparannya, menjelaskan secara detail tentang elemen-elemen perubahan kurikulum. Menurutnya,ada dua strategi dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masa pemberlakuan yang pertama yaitu Madrasah menerapkan Kurikulum 2013 dengan melakukan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum yang kedua Madrasah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan Standard Isi dan Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah.
Acara workshop dilanjutkan dengan materi yang ketiga, yakni penyusunan TP, ATP dan modul ajar Kurikulum Merdeka untuk mata pelajaran bahasa inggris Pada sesi ini, peserta didampingi oleh pemateri Triana Dewi, M.Pd. yang merupakan guru penggerak di SMP N 1 Kembangbahu. Menjelaskan secara detail bagaimana langkah-langkah membuat mulai CP, TP, ATP, dan Modul Ajar . dan juga beberapa aplikasi-aplikasi yang menarik dan interaktif dalam mendukung pembelajaran dalam kurikulum merdeka yaitu penggunaan aplikasi tik tok dan canva dalam pembelajaran.(Sew/red)