Reporter: Putut Sugiharto
SuaraBojonegoro.com – Warga Desa Sranak Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro mengeluhkan proyek jembatan yang tak kunjung rampung di desa nya, jembatan yang dulu dibangun di era Bupati Suyoto yang awal konsepnya adalah jembatan gantung kemudian dirubah menjadi jembatan komposit hingga kini pekerjaan belum terlaksana lagi atau mangkrak.
Pantauan awak media diĀ lokasi proyek hanya nampak pilar penyangga jembatan saja, dan diujung jembatan sisi desa Sranak oleh warga setempat di dirikan gazebo sebagai bentuk protes warga. Selasa (17/5/2022).
Salah satu Warga bernama Arif (35) yang beralamat di Desa Sranak, Kecanatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, menuturkan proyek jembatan yang menyeberangi sungai Bengawan Solo di desa mereka yang mangkrak sudah dari tahun ke tahun, mengatakan bahwa proyek itu sebenarnya sudah dilaksanakan dua tahap.
“Adapun Tahap yang pertama dulu adalah jembatan gantung karena kontraktornya kabarnya diduga lari tak bertanggung jawab lalu di ganti menjadi jembatan komposit yang saat ini mangkrak sedangkan proyek tersebut malah terkendala pilar penyangga yg sisi tengah roboh,” Ujar Arif.
Ada dugaan karena faktor alam atau memang kualitas konstruksinya karena pilar yang roboh pun tidak ada bekasnya, “awalnya miring saja mas lama lama kena datangnya banjir Bengawan akhirnya roboh,” tambahnya.
Menurutnya bahwa ada dugaan Pembangunannya bermasalah, karena pelaksananya baik mandor ataupun pekerja dan mandor sudah meninggalkan tempat. Dia juga mengatakan jembatan yang di biayai dari uang rakyat itu belum usai juga.
“Kita tidak tahu pastinya akan sampai kapan, dan bagaimana tindakan pemerintah, terkait lelang ulang, atau nanti mangkrak lagi, yang jelas masyarakat banyak bertanya, dan hanya menunggu kebijakan pemerintah daerah terkait jembatan ini,” ujar tokoh pemuda desa Sranak ini.
Arif juga membenarkan kalau bulan puasa kemarin (bulan April 2022. Red) memang ada Konsultan dari PU Bojonegoro datang ke lokasi, tetapi belum ada kabar lagi terkait kelangsungan pembangunan dimaksud. Dia hanya berharap proyek ini bisa segera rampung.
Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga Dan Tata ruang Retno Wulandari, ST hingga berita ini diturunkan dihubungi oleh awak media melalui sambungan telepon selularnya belum ada tanggapan sama sekali. (Put/SAS)