Inilah Himbauan Ketua Bojonegoro Kampung Pesilat terkait Spanduk Ucapan Puasa dan Idul Fitri

Reporter: Arum Sekar

SuaraBojonegoro.com – Maraknya spanduk Ucapan Menjalankan ibadah puasa dan juga ucapan selamat idul Fitri yang disampaikan oleh masyarakat, kepada Pengurus BKP (Bojonegoro Kampung Pesilat) baik kepada pengurus pusat maupun pengurus BKP Kecamatan, sehingga Hal tersebut membuat BKP harus mengambil sikap dan memberikan himbauan agar spanduk dipasang dengan wajar sesuai ketentuan baik menurut aturan perda maupun etika agar tidak memicu gangguan Kamtibmas.

Ketua BKP Wahyu Subakdiono menanggapi berbagai pertanyaan tersebut, ketika diwawancarai awak media mengatakan bahwa pihaknya tidak melarang pemasangan spanduk Ucapan Puasa atau idul Fitri, namun harus mengikuti ketentuan ketentuan diantaranya adalah :
1. Dipasang di lokasi pribadi.
2. Dipasang tidak melintang jalan, sehingga mengganggu lalu lintas jalan.
3. Tidak menggunakan simbol, atribut perguruan.
4. Gunakan atribut BKP agar kebersamaan terap terjaga.
5. Dalam hal menghadapi  akhir bulan Romadhon/ merayakan Hari Raya Idul Fitri untuk tidak memasang Spanduk Ucapan Selamat Idul Fitri, yg mengganggu, dan menimbulkan ekses kecemburuan sosial antar perguruan.

Baca Juga:  Sobat David Bersholawat, Hadirkan Ustadz Derry Sulaiman

“Karena spanduk ini juga bisa memicu persoalan antar oknum anggota perguruan, mungkin karena iri atau karena persaingan, sehingga kami BKP menghimbau agar pemasangan spanduk dilakukan sewajarnya, dan dilokasi lahan pribadi,” Kata Wahyu Subakdiono. Sabtu (16/4/2022).

Pria yang juga Tokoh Seniman dan Budaya di Bojonegoro ini juga menyampaikan, dalam menyambut Idul Fitri hendaknya dilakukan dengan baik meskipun bersuka cita  menyambut lebaran, akan tetapi jangan sampai terlarut dalam kegiatan yang dapat menganggu Kamtibmas, seperti takbir keliling dan konvoi menggunakan kendaraan serta berknalpot brong.

“Mari kita ciptakan suasana harmonis antar anggota perguruan pencak silat di Bojonegoro ini, serta terus menciptakan Kamtibmas dan juga damai bersaudara di masyarakat,” Tambahnya.

Baca Juga:  AKBP Mario Prahatinto Beri Kesempatan Atlit Silat Untuk Berprestasi Melalui Kapolres Bojonegoro Cup ke 3 Tahun 2024

Jika ada tumbuh persoalan dibawah, antar oknum anggota perguruan pencak silat, selayaknya pihak ketua perguruan baik tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten agar berkoordinasi dengan pengurus BKP guna penyelesaian yang lebih baik. Karena pada dasarnya Pencak Silat adalah warisan Budaya bangsa yang patut kita banggakan dan kita lestarikan bersama, dengan menciptkan guyub rukun dan damai di Masyarakat. (Rum/Red)