4.360 Naker JTB Kontraknya Habis, Pemkab Bojonegoro Harus Antisipasi Penambahan Pengangguran

Reporter: Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Penambahan angka Pengangguran di Kabupaten Bojonegoro ditengarai akan terjadi pada tahun 2022 ini, pasalnya sebanyak 4.360 Tenaga Kerja (Naker) Di Perusahaan Hambatan Tiung Biru (J-TB) kontrak kerjanya akan usai.

Dengan kondisi demikian, Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro Harus melakukan Antisipasi terhadap sebanyak 2.864 Tenaga Kerja di Perusahaan tersebut yang khususnya warga Bojonegoro, karena juga ada sebanyak 27 Perusahaan di JTB Kontrak berakhir tahun 2022, yaitu ini.

Dari data yang dihimpun oleh Media SuaraBojonegoro.com, Adapun pada bulan Juli 2022 mendatang Sejumlah 4 Perusahaan yang kontraknya habis,  kemudahan pada bulan  April 2022 sebanyak 14 Perusahaan, dan pada bulan Maret 2022, sebanyak 9 Perusahaan yang habis kontrak.

Baca Juga:  Danrem 082 Citra Panca Yudha Jaya Berkomitmen Jaga PSN Jambaran - Tiung Biru

Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja swbanyak 4.360 orang, dengan Rincian, Naker Lokal sebanyak 2.864 orang
Terdiri dari pekerja skill 1.040 orang, naker semi skill  sebanyak 864 orang, dan unskill sebanyak 960 orang. Dan Naker non Lokal sebanyak 1.496 orang, naker skill sebanyak 1.230 orang, semi skill sebanyajkk 266 orang.

Sekretaris Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto, bahwa pemerintah harus segera Menyiapkan Lapangan Kerja Baru dan Pelatihan Pelatihan bagi mereka. Menurut pria yang akrab disapa mas Pri ini, jika memang di perlukan tambahan anggaran untuk pelatihan pelatihan di Disperinaker maka bisa saja mengajukan tambahan anggaran untuk keperluan tersebut.

“Komisi C DPRD Bojonegoro yang membidangi urusan tenaga Kerja, berharap segera ada tindakan dan langkah kongkrit dari Pemkab Bojonegoro untuk mengatasi masalah tersebut, karena jika segera tidak dilakukan penanganan tentu pengangguran akan bertambah,” Terang Mas Pri. Selasa (8/32/2022).

Baca Juga:  Mayjend Arif Rahman Siap Dukung Proyek JTB Berjalan Aman, Lancar dan Tepat Waktu

Ditambahkan juga jika pada bulan Maret sudah mulai ada perusahaan di JTB yang kontraknya habis, hal ini tentu bagi mereka naker lokal yang warga Bojonegoro harus segera mendapatkan upaya jalan agar tidak menjadi pengangguran. (SAS/Red)