Reporter: Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Adanya Program jalan paving pada era Bupati Suyoto dengan wakilnya Setyo Hartono sekitar 7 tahun lalu merupakan program kejayaan yang pernah dirasakan oleh masyarakat dan juga diprogramkan oleh Pemkab Bojonegoro, pasalnya pada sekitar tahun 2012 – 2013, bahwa APBD Bojonegoro Kurang Lebih Rp 2 Triliun, sehingga kemampuan membangun jalan di Bojonegoro hanya dengan mengunakan paving, karena keterbatasan anggaran tersebut.
Hal itu seperti disampaikan oleh Sukur Priyanto selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, dan dia juga menyampaikan bahwa saat itu paving merupakan pilihan terbaik untuk membangun jalan.
“Karena kemampuan anggaran APBD kita hanya sekitar kisaran Rp 2 Triliun, kalau pada saat itu digunakan membangun jalan cor maka kebutuhan Bojonegoro lain tidak akan kebagian,” Ujar Sukur Priyanto, Sabtu (29/1/2022).
Namun Pemkab saat itu di kepimpinan Bupati Suyoto juga sudah mulai melakukan uji coba jalan cor di beberapa titik, namun belum bisa banyak pada tahun 2016, karena menurut Sukur APBD yang masih kecil belum cukup untuk membangun ruas jalan cor dengan jumlah yang banyak.
“Karena untuk bangun cor satu meter Persegi uangnya mencapai Rp4 juta sampai Rp5 juta, namun kalau untuk paving Rp200 ribu sudah cukup, karena kecilnya anggaran saat itu yang dimiliki Bojonegoro, dan ini merupakan beda kemampuan uang APBD pada saat 6 tahun lalu dan sekarang, ini harus dipahami oleh semuanya,” terang Pria yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Bojonegoro.
Sehingga pembangunan pada saat dahulu dan sekarang memang mengalami peningkatan dikarenakan memang juga ada perbedaan anggaran, karena anggaran APBD Bojonegoro saat ini pada masa Bupati Anna Muawanah sudah mencapai Rp6.7 triliun, sehingga sudah cukup untuk membangun jalan cor beton.
Sehingga menurut Sukur, bahwa Paving pada masanya adalah program terbaik sesuai dengan anggarannya yang dimiliki, “pada saat itu anggarannya sesuai untuk membangun paving, dan saat itu juga masyarakat juga sangat mengapresiasi dan senang karena saat itu hanya pilihan terbaik dengan paving menyesuaikan anggaran,” lanjutnya.
Kalau saat ini paving dianggap tenggelam meski pada masanya menjadi pilihan terbaik, karena banyaknya anggaran Bojonegoro saat ini dan APBDnya mencapai Rp6.7 triliun dan layak untuk membuat jalan beton, siapapun bupatinya pasti bisa membangun jalan cor beton. Dan jalan Cor adalah pilihan terbaik saat ini, bukan paving lagi sesuai dengan anggaran yang di miliki pemerintah kabupaten Bojonegoro.
“Semua Sekmen juga kebagian anggaran dari Pemkab Bojonegoro, selain jalan cor masih bisa juga digunakan untuk mengartikan rumah sakit bagi warga, guru ngaji, marbot, juga mendapatkan bagian karena uangnya ada, tapi kalau 10 tahun lalu ya tidak bisa karena uangnya belum ada,” beber sukur.
Sehingga menurut Sukur Priyanto, agar masyarakat tidak melupakan sejarah, perbedaan pola dan sistem pembangunan itu semua tidak lepas dari anggaran. Bahkan besaran anggaran yang dimiliki oleh Bojonegoro juga berasal dari perjuangan Bupati terdahulu, mulai zaman Bupati Santoso, dan juga Suyoto, hingga Bojonegoro saat ini memiliki APBD sebesar Rp.6.7 triliun. (Sas*)