Pedagang Pasar Tradisional Kota Bojonegoro Tetap Tolak Dipindahkan

Reporter: Ciprut Laila

SuaraBojonegoro.com – Ratusan pedagang pasar Tradisional kota Bojonegoro hari ini mendatangi Pendopo Malwapati Pemkab Bojonegoro, kedatangan mereka adalah untuk mendengarkan sosialisasi dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Pemkab Bojonegoro terkait pemindahan pedagang pasar. Senin (3/1/22).

Dalam kegiatan sosialisasi, ketua paguyuban pedagang pasar Tradisional Kota Bojonegoro, Warsito menyatakan, bahwa pihaknya hanya meminta kepada Bupati yang datang dan yang memutuskan bukan sekda (Sekretaris Daerah), karena dalam sosialisasi ini warga pedagang pasar berharap dihadiri Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, namun diwakili oleh Sekda Bojonegoro.

“Sekda itu hanya utusan, siapa sekda itu kok berani memutuskan,” ungkap Warsito.

Dan dalam pertemuan di Pendopo Malwapati, semua pedagang yang hadir menolak untuk dipindahkan.

Baca Juga:  Harga Ikan Laut Naik Di Pasar Bojonegoro, Omzet Pedagang Menurun

“Sekda tidak boleh memutuskan. Kami meminta Bupati Bojonegoro yang hadir disini,” tambah Warsito.

Salah satu ketua pedagang lesehan sore, Sugeng juga menanyakan, apakah setelah meninggalkan pasar kota yang bekas mereka berualan, apakah benar-benar steril tempat itu. Apakah tidak akan di tempati oleh pedagang lainya.

“Dan apakah pelaksanan pindah nantinya di kawal atau tidak, dan dagangan Kami laku atau tidak. Apakah ada promosi untuk para pedagang yang baru menempati,” ujarnya sembari terus bertanya.

Salah satu pedagan pasar kota mengungkapkan, bahwa dirinya dulu membeli toko pasar senilai puluhan juta, dan balik nama pun sangat. Namun anehnya mereka harus mengeluh ketika Sekarang di haruskan menyewa.

Baca Juga:  Jelang Ramadhan, Harga Sembako di Bojonegoro Melonjak

“Kesannya adalah proyek pembagunan pasar ini adalah grusa-grusu,” Pungkasnya.

Dan dari hasil pertemuan dengan pihak Pemkab Bojonegoro terkait rencana akan dipindahkannya para pedagang pasar Kota Dan rencananya akan dibangun untuk ruang hijau terbuka, para pedagang sebagian besar menolak dan ingin bertahan untuk berdagang di Pasar Tradisional Kota Bojonegoro. (Prut/SAS)