Reporter: Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Dengan memanfaatkan media sosial, pengrajin bonsai mame asal Kabupaten Bojonegoro ini banyak digemari hingga tembus pasaran luar hingga Pulau Jawa. Bonsai mame dengan ukuran tinggal 15 centimeter ini mempunyai penggemar tersendiri bagi mereka penikmat tanaman asal China ini. Kamis (09/12/21).
Rahmat Bima, selaku pengrajin bonsai mame asal Bojonegoro, menuturkan saat ini bonsai hasil kerajinannya telah banyak diminati hingga luar pulau Jawa sepeti Nusa Tenggara Timur (NTT), Palembang.
“Kalau pulau Jawa pernah kirim ke Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah,” katanya.
Selain bonsai mame, pria asal Desa Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro ini juga memproduksi bonsai dengan ukuran medium (sedang), Large (besar) dan Extra large (sangat besar).
Selain bentuknya yang unik bonsai mame kerajinannya ini tergolong cukup murah dan terjangkau. Namun demikian dirinya mengaku jika banyak pesanan yang tidak bisa ia layani lantaran terkendala kekurangan bahan baku.
“Saat ini masih menggunakan bahan Sancang, sakura mikro dan hokiantea. Banyak yang nolak pesanan karena kekurangan bahan baku,” ujarnya.
Dirinya berharap dengan kerajinan bonsai mame ini nantinya dapat mendongkrak perekonomian dan membuka lowongan pekerjaan dan usaha bagi warga sekitarnya. Targetnya saat ini adalah ingin menjadikan bonsai mame ini sebagai sovenir pernikahan dengan harga yang terjangkau.
“Target saya saat ini adalah bagaimana bonsai mame ini nantinya dapat dijadikan sebagai sovenir pernikahan,” ucapnya.
Untuk ada yang menggemari bonsai bisa datang langsung ke perkebunannya yang terletak di Jalan MT Hariono, Dusun Madean, Desa Jetak, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro atau sebelah barat Jembatan Jetak, dan bagi anda yang berada di luar Kota Bojonegoro dapat menghubungi 0852-3163-2625.
“Kami siap melayani pengiriman seluruh Indonesia. Untuk layanan COD saat ini masih dalam proses pengajuan,” pungkasnya. (Bim/red).