Catatan Kecil Seorang Guru

Oleh: Said Edy Wibowo *)

SuaraBojonegoro.com – Hari ini diseantero negeri sedang memperingati Hari Guru Nasional ke 76, peringatan hari guru kali ini mengambil tema “Bangkit guruku, maju negeriku, indonesia tangguh, indonesia tumbuh.”
Berbicara tentang guru bahwa diri seorang guru bukan hanya sosok yang memberikan bimbingan atau memfasilitasi terjadinya pembelajaran. Guru lebih dari seseorang yang menjalankan kewajiban mengajar. Guru bukan semata tentang apa yang dikerjakan. Guru itu merepresentasikan diri, bukan cuma mengajar. Oleh karena itu, menjadi guru harus didorong oleh panggilan jiwa, sebab mengajar harus melibatkan diri secara total. Kompetensi yang mumpuni, keikhlasan melayani, dan karakter terpuji yang melekat dalam profesi ini. Guru bukan manusia sempurna. Namun, guru adalah panutan. Menjadi panutan tidak harus sempurna. Yang sangat penting adalah mempunyai motivasi internal yang lurus menjadi guru.

Tentu saja guru harus mempunyai motivasi berprestasi, yang akan membuatnya terus bergerak menuju perbaikan. Motivasi berprestasi merupakan usaha memuaskan diri dengan selalu lebih baik dari waktu ke waktu, bukan memburu prestise. Guru adalah motivator, pembangun, dan pembaharu. Menjadi guru berarti siap menjadi agen perubahan. Mengubah yang malas menjadi rajin, yang kurang pengetahuan menjadi berpengetahuan, yang tidak bisa menjadi terampil, dan semua perubahan positif lainnya. Ini berarti seorang guru harus menunjukkan totalitas profesional. Sebagai panutan dan agen perubahan, guru dituntut menunjukkan sikap-sikap positif. Tentu saja seorang guru harus percaya diri, setidaknya percaya diri ketika berada di tengah-tengah muridnya.

Baca Juga:  Sensitivitas Sepeda Mahal dan Relasinya dengan Kurban

Ada empat komponen rasa percaya diri. Pertama, bagaimana seorang guru memotret dirinya sendiri secara keseluruhan. Kedua, seberapa positif seorang guru memandang dirinya. Sejauh dia merasa bernilai atau berharga. Ketiga, adalah keyakinan seorang guru atas kapasitas dirinya untuk sukses. Yang keempat adalah, keyakinan seorang guru bahwa dirinya layak untuk sukses.

Selain rasa percaya diri, guru juga dituntut memiliki integritas yang tinggi. Integritas ialah kepatuhan terhadap kode etik profesi guru. Menjalankan kewajiban dengan sungguh-sungguh, menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal adalah salah satu ciri guru yang berintegritas.

Selain itu, guru perlu tampil energik. Energik bukan berarti mengobral gerakan. energik itu
mampu mengarahkan dengan bahasa tubuh yang mengundang perhatian, dengan tetap menjaga wibawa dan integritas. Energik juga berarti mampu mengeksplorasi gerakan tubuh yang membantu murid memahami apa yang disampaikan. Energik berarti menampilkan sebagai diri yang penuh semangat dan antusias. Semua yang ada dalam diri guru sejatinya adalah yang menunjukkan apakah ia layak jadi guru atau tidak. Menjadi guru bukan hanya mengerjakan tugas, tetapi bagaimana menjadikan diri layak untuk diteladani. Jadilah Guru sepanjang masa dan guru bagi siapa saja, teruslah belajar dan merdekakan siswa kita untuk merdeka belajar.

Baca Juga:  GURU, AYO MENULIS BUKU AJAR

Selamat Hari Guru Nasional 2021.

*) Guru MAN 5 Bojonegoro, pengurus PGRI Cabang Padangan.