LSM Angkling Dharma Demo Besarnya Anggaran Lauk Pauk Rumah Dinas Bupati Bojonegoro

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Besarnya nominal anggaran Lauk pauk yang berasal dari APBD Kabupaten Bojonegoro yang pernah sangat fantastis dan pernah disorot oleh Gus Ris Foundation dari hasil temuannya hingga mencapai angka Rp. 45,657 juta perbulan di rumah dinas Bupati Bojonegoro dan Rp. 31, 144  juta perbulan di rumah dinas wakil Bupati Bojonegoro, menjadikan masyarakat sangat mempertanyakan seperti yang disampaikan oleh LSM Angkilng Dharma saat menggelar unjuk rasa.

Dipimpin Ketuanya, M. Nasir, Puluhan massa LSM Angling Dharmo gerudug Gedung DPRD Bojonegoro menuntut transparansi penggunaan anggaran di Kabupaten Bojonegoro yang besar dimasa pandemi Covid-19, apalagi dengan adanya jumahl lauk pauk yang mencuat begitu banyaknya. Rabu (17/11/2021).

Baca Juga:  Bupati Bojonegoro Ditantang Mahasiswa PMII Berdiskusi

Dihalaman gedung DPRD Kabupaten Bojonegoro, Ketua Angling Dharmo, M Nasir membeberkan pemborosan anggaran Bupati Bojonegoro terkait belanja lauk pauk dalam Rumah Dinas yang nilainya fantastis.

“Namun Kami menganggap wakil rakyat hanya diam tak pernah menyuarakan apapun, Padahal tahu itu,” Ujarnya dalam orasi.

Saat ini kebanyakan Rakyat sakit dalam kondisi Covid-19 ini, tapi pejabat makan bermewah-mewahan, Nasir juga menuding pihak legislatif sebagai penentu anggaran dalam APBD yang mestinya bertanggungjawab dalam soal ini. Dia juga mengkritisi anggaran Ketua DPRD Bojonegoro dimasa pandemi yang dianggap tidak melihat derita rakyat yang masih berlangsung hingga hari ini.

“Besarnya angka dana APBD untuk lauk pauk ini sungguh menurut kamu menghamburkan uang, dan Wakil rakyat juga harus bertanggung jawab akan hal ini,” kata Nasir.

Baca Juga:  Pemkab Harus Investigasi Di Wilayah Sumur Tua Sebelum Tentukkan Rekom

Peserta aksi meminta dipertemukan dengan Ketua DPRD Bojonegoro untuk meminta keterangan penggunaan anggaran ekskutif hingga legislatif yang terus digelontorkan dimasa pandemi Covid-19 ini. Namun sayang, apa yang diinginkan massa ini tidak terpenuhi dan pendemo akhirnya ditemui Sukur Priyanto dan Miftahul Huda.

Dan kemudian diakhir aksinya Peserta demo mengajak wakil rakyat untuk makan nasi bungkus bersama agar juga tahu bagaimana yang dirasakan oleh rakyat ditengah Pandemi Covid 19. (SAS/Red)