Reporter : Tim Liputan
SuaraBojonegoro.com – Adanya kersesahan Orang Tua dan wali murid Akibat dugaan adanya pungutan uang komite, uang gedung dan uang seragam sebesar Rp.1380 ribu, bagi siswa baru maupun siswa lama, Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Pasal 21 Ayat 2 menyebutkan bahwa pelaksanaan PPDB pada sekolah yang menerima biaya operasional sekolah tidak boleh memungut biaya.
Sekdin Disdik Kabupaten Bojonegoro Suyanto, menjelaskan bahwa untuk saat ini masih belum ada laporan keberatan dari pihak-pihak yang keberatan dengan ini. Tapi kemarin keduan KS (Kepala Sekolah) kita minta tanggapan dan kronologisnya apa yang terjadi dilembaga yang terkait dengan ini.
“Dan nanti akan kami tidak lanjuti baik lesan pembinaan dulu seperti kemarin dan dilanjut kalau betul-betul ada pelanggaran kita tegur secara tertulis,” ungkap Suyanto. Selasa (16/11/2021).
BERITA TERKAIT: Beberapa Sekolah di Bojonegoro Masih Ada Yang Narik Uang Gedung dan SSKM
Sebelumnya, disampaikan oleh salah satu wali murid yang bersekolah di salah satu SMP Negeri di Bojonegoro, yang Engan disebutkan namanya menjelaskan, saat saya datang ke sekolah dan membawa surat keterangan tidak mampu, salah satu guru yang menemui dirinya berkata “Sampean kan dapat bantuan PIP, PKH bantuan itu gunanya untuk membayar sekolah” ungkap guru tersebut.
Hal yang sama diungkapkan oleh wali murid yang sekolah di SMP Negeri 7 Kabupaten Bojonegoro menjelaskan, penarikan ini untuk membangun aula masjid di sekolah, besok kalau sudah keluar dari sekolah sini sampean juga dapat hasilnya. Ungkap guru yang menemui wali Murid tersebut, “Pada saat saya datang ke sekolah untuk meminta keringanan,” ujarnya, sambil mewanti wanti agar namanya tidak dimediakan karena anaknya masih sekolah di SMP Negeri tersebut.
“Sebenarnya saya keberatan mbak, wong saya tidak dapat bantuan apa-apa. Anak saya juga tidak dapat bantuan PIP dari sekolah. Sekarang mau nolak gimana wong anak saya juga butuh sekolah. Saya dengan semua sekolah gratis tapi kok tetap saja bayar. Jadi saya ya trima saja, walau berat buat saya. Apalagi di masa pademi ini sulit cari uang. Ungkap orang tua wali murid itu, dengan sedihnya. (Tim/Red)