Gagal Maju Pilbup, Rencanakan bikin Gerakan Anti Korupsi

SUARABOJONEGORO.COM – Gagal di Pilkada 2018 Kabupaten Bojonegoro, Arief Budijono, saat ini mengaku sedang mengurusi bisnisnya di Ibu Kota Jakarta. Selain itu, berencana membuat gerakan anti korupsi di Bojonegoro.

Pria kelahiran Desa Mojokampung, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro itu menjelaskan, bahwa ada beberapa proyek yang sedang ia kerjakan. “Ini ada beberapa pekerjaan proyek bersama Waskita Karya,” katanya kepada suarabojonegoro.com, Sabtu (31/03/18).

Saat disinggung keinginan untuk maju sebagai anggota DPRD Bojonegoro, atau DPR RI? Pria yang akrab di sapa, Budiono ini menjelaskan, dia belum berfikiran ke arah situ. Ia memandang jika yang menjadi wakil DPR RI asli kelahiran Bojonegoro sangat jarang.

“Saya sih berfikir pasti tidak akan memperjuangkan betul, kecuali kepentingan proyek dan proyek itu juga bagi-bagi. Seakan-akan, itu usahanya dia padahal sebetulnya sudah jatahnya. Jadi, pertimbangannya kalau pun maju harus dapat memperjuangkan kampung halaman,” ujarnya.

Baca Juga:  Diduga Pemilik Kafe di Bojonegoro Ini Aniaya Pengunjungnya

Selain itu, dia juga mempertimbangkan, bahwa Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu penyumbang minyak terbesar di Negara Indonesia. Sehingga, Kabupaten Bojonegoro seharusnya mendapat jatah pembangunan yang lebih banyak.

“Dilihat saja nanti,” jawabnya.

Ia berharap, untuk kepemimpinan Bojonegoro kedepan agar lebih benar-benar memikirkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro lebih baik. Walaupun gagal merebut kursi Bupati Bojonegoro, Arief Budijono, berencana membuat gerakan anti Korupsi di Kabupaten Bojonegoro.

“Kalau ingin makmur jangan sampai salah pilih, kalau salah milih ya hidup sengsara,” tuturnya.

Dari empat calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro saat ini, dia belum menentukan untuk condong kesalah satu pasangan calon. Namun demikian, ia mengakui telah berkomunikasi dengan salah satu calon. Tapi, hingga saat ini belum menentukan.

Baca Juga:  Laksanakan Tugas, Kades Ini Sempat Dipecat Tidak Hormat

“Sempet ngobrol, tapi belum menentukan, itu gampang. Karena dari calon-calon itu sudah kita lihat siapa yang lebih condong ke rakyat, yang condong ke kekuasaan, kita sudah bisa lihat sendiri kan,” pungkas dia. (bim/yud)

Reporter : Bima Rahmat

Reporter : M.E Wahyudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *