Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro Dukung Bantuan Ke Petani Kedelai, Semua Unsur Harus Terlibat Untuk Tingkatkan Ekonomi

Reporter: Arum Sekar

SuaraBojonegoro.com – Peningkatan perekonomian bersama demi mewujudkan kesinambungan dalam usaha baik petani dan pengrajin diharapkan mampu memberikan peluang peningkatan ekonomi bagi petani Kedelai dan Pengrajin Tahu dan Tempe di Bojonegoro, seiring dengan hal tersebut Dukungan Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) sangat Apresiasi dan mendukung dengan adanya bantuan Bibit dan juga obat-obatan yang diberikan kepada petani, karena hal ini bisa mengatasi persoalan tataniaga kedelai antara petani dengan pengrajin tahu dan tempe.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro, Sigit Kushariyanto, menyampaikan bahwa bentuk upaya ini harus didukung penuh termasuk juga dilakukan hal pembinaan penyuluhan dan sebagainya, adapun Dinas yang bertanggung jawab terhadap upaya ini adalah Dinas ketahanan pangan dan pertanian dengan Dinas perdagangan dan koperasi.

“Kedua dinas ini harus menjadi pionir serta harus bisa menjembatani akselerasi antara petani kedelai dengan pengrajin tahu dan tempe, persoalan-persoalan yang timbul selama ini adalah sulitnya para pengrajin untuk mendapatkan pasokan kedelai sementara keunggulan daerah kita yang mempunyai lahan yang produktif terhadap tanaman kedelai ini agak terabaikan,” Terang Sigit Kushariyanto kepada SuaraBojonegoro.com, Minggu (15/8/2021).

Sehingga, menurut pria yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro ini, perlu mendapat support kedua belah pihak sebagai contoh bahwa pemerintah daerah dengan mempertemukan antara petani dengan kelompok pengrajin tahu dan tempe ini untuk bersepakat menentukan harga secara ekonomi, dimana hasil-hasil kedelai dari petani harganya cukup bagus kemudian dari pengrajin tempe sebagai konsumen juga mendapatkan harga yang mempunyai daya ekonomi atau tidak terlalu mahal.

Baca Juga:  Ratusan Perangkat Desa Dan Kepala Desa Duduki Gedung DPRD

“kesepakatan Ini harus diijabkan, harus dipatuhi, harus ditaati kedua belah pihak. Tentu keterlibatan kelompok tani (gapoktan), kemudian dinas ketahanan pangan dan pertanian kemudian Dinas perdagangan ini sangat penting agar ijab dapat ditandatangani, dan kesepakatan ini tidak dilanggar oleh kedua belah pihak,” Tambah Sigit.

Dirinya juga mencontohkan, petani tidak boleh menjual hasil panen kedelai kepada para tengkulak atau pasar bebas, dan harus terikat dengan pengrajin, begitu juga sebaliknya pengrajin juga, ketika harga kedelai murah mereka juga tidak boleh kemudian tidak membeli kedelai dari petani harus disepakati dengan ketentuan harga yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Fraksi Partai Golkar DPRD Bojonegoro, kepada kedua belah pihak tersebut untuk segera melakukan akselerasi di mana harus ada pertemuan kemudian intervensi pemerintah dalam hal ini tetap berlanjut, dan berkelanjutan, seperti memberikan bantuan bibit dan obat-obatan, serta melakukan pembinaan.

Baca Juga:  Data Bantuan Personel Pemutus Covid 19 Yang Mirip Parsel Dari Pemkab Bojonegoro Dianggap Kurang Tepat Sasaran

Adapun kemudian pasca panen, Dinas terkait juga harus terlibat dalam tataniaga, hal ini adalah bagian yang sangat mempunyai nilai artistik yang tinggi terhadap kehidupan petani juga pengrajin tahu dan tempe yang ada di Ledok kulon.

Perlu diketahui bahwa kebutuhan pengrajin dan tempe di salah satu lokasi di Ledok kulon dalam sehari saja minimal 15 ton Kedelai, dan mereka akan menjual agar tidak terlalu mahal, “karena kalau terlalu mahal nanti juga kasihan dengan pelanggan atau konsumen, sehingga semua terkendali harga pembelian bahan baku terkendali harga pasar terhadap tahu dan tempe terkendali,” Tambah Sigit.

Sehingga Menurut Sigit, konsumen yang dengan makanan tahu dan tempe juga mendapatkan harga terjangkau untuk bisa membelinya sehingga dengan upaya ini, Ketua Fraksi Golkar mensuport dan akan terlibat langsung secara teknis dalam hal memberi sosialisasi memberi arahan masukan kepada semua pihak, “oleh sebab itu, hal ini sangat penting dan kami mengapresiasi kebijakan Bupati Bojonegoro yang sangat memperhatikan kehidupan para petani dan Pengrajin Tahu dan Tempe,” Pungkas Sigit Kushariyanto. (Rum/Sas)