Mahasiswa PTS Bisa Mendapatkan Beasiswa Program Satu Desa Dua Sarjana

SuaraBojonegoro.com – Beasiswa Satu Desa Dua Sarjana kini tak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri saja. Mahasiswa perguruan tinggi swasta juga boleh turut serta. Dengan catatan perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

Perubahan tersebut disampaikan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah pada Haul Ke-29 Almaghfurlah KH Moh. Sholeh yang dilaksanakan secara terbatas dan Virtual di aula Yayasan Pondok Pesantren Attanwir Talun, Kacamatan Sumberrejo, Bojonegoro, dan tayang di channel YouTube Attanwir TV, Jum’at (6/8/2021) lalu.

Secara virtual, Bupati Anna turut bangga dengan perkembangan Yayasan Pondok Pesantren Attanwir yang sangat pesat dan sangat berperan dalam dunia pendidikan Bojonegoro. Sebab, tak hanya memberikan pendidikan umum namun juga pendidikan dalam segi keagamaan. Dari tingkat kelompok bermain hingga perguruan tinggi.

Baca Juga:  PMB Unigoro Jalur Reguler Dibuka, Ada Program RPL Tipe A Bagi Pekerja

Bupati Bumi Angling Darma tersebut juga menyampaikan, pada tahun 2021 ini dirinya bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar rapat dengan forum Rektor Bojonegoro membahas beasiswa untuk putra daerah Bojonegoro, sebab adanya program satu desa dua sarjana.

“Dulu beasiswa tersebut diatur dalam perbup bahwa diperuntukkan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dengan jurusan saintis dan non saintis, sekarang sudah kami revisi,” tegasnya.

Bupati Anna menjelaskan, saat ini program Beasiswa Satu Desa Dua Sarjana tersebut tidak hanya diberikan pada mahasiswa dari perguruan tinggi negeri, namun juga diperuntukkan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi swasta yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

“Ini merupakan ikhtiar untuk para warga Bojonegoro, khusus putra-putri daerah yang berkuliah di Bojonegoro,” pungkasnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Beasiswa Banyu Urip Lakukan Studi Independen, Kunjungi EMCL, PIK, Hingga Rumah Rajut

Acara yang biasanya dihadiri puluhan ribu jamaah tersebut, kali ini digelar secara tertutup. Dihadiri para masayikh dan Pengasuh Pondok Pesantren Attanwir yang berasal dari desa setempat, dan juga dihadiri Secara virtual KH. Marzuki Mustamar Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur untuk menyampaikan mauidhoh hasanah. (Red/Lis)