Reporter: Yudianto
SuaraBojonegoro.com – Sejumlah Kades dibeberapa kecamatan di Kabupaten Bojonegoro akhir akhir ini resah karena banyaknya sejumlah oknum wartawan hingga mencapai Seratus lebih jumlahnya saat ada Pelantikkan Perangkat Desa yang baru hasil Ujian Seleksi Perangkat Desa, hal ini membuat sejumlah Kades (Kepala Desa) dan panitia Pelantikkan kebingungan karena secara terang terangan mereka para oknum wartawan ini menanyakan amplop.
Seperti yang disampaikan salah satu Kades kepada Media SuaraBojonegoro.com, bahwa di Desanya menggelar Pelantikkan perangkat Desa dan menghadirkan 25 tokoh masyarakat dna perangkat Desa, namun banyak orang dari luar yang mengaku sebagai wartawan juga datang dan jumlahnya mencapai 70 oknum wartawan, hal ini sesuai jumlah amplop yang dibagikan.
“Mereka datang entah dari mana, dan meminta amplop pada kami lalu ya kami berikan, jumlahnya memang sangat banyak, entah dari mana dna tugas liputannya kami juga tidak tahu,” Kata Salah satu Kades yang enggan disebutkan namanya.
Kades lainnya pun mengakui hal yang sama, pada saat melakukan kegiatan Pelantikkan, dan anehnya para oknum tersebut jumlahnya banyak sekali hampir seratus yang datang namun berita tentang Pelantikkan didesanya hanya beberapa saja.
“Tujuannya entah cari berita atau apa, tapi mereka juga menanyakan amplop ya saya kasihkan ke mereka melalui temannya, saya tidak ada masalah harus mengeluarkan Amplop tapi yangarus di imbangi dengan beritanya anggap saja sebagai biaya Advetorial,” Ujar Kades lainnya.
Ironi memang puluhan jumlahnya bahkan hingga seratus lebih datang ke acara seremonial Pelantikkan Perades, namun diduga hanya mencari dan meminta amplop saja tanpa ada karya Jurnalistiknya.
Kondisi demikian karena mudahnya masyarakat membuat media online dan kemudian merekrut wartawan yang tidak kompeten terhadap pendidikan Jurnalis, sehingga siapapun mudah jadi wartawan, dan akhirnya ditengarai hanya bertujuan mencari amplop saja.
Bahkan tidak sedikit tulisan wartawan yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar apalagi kalimatnya masih ada yang membingungkan, sehingga tulisan oknum oknum wartawan terkesan seperti tulisan di Postingan status medsos tanpa aturan dan etika Jurnalis. (Yud/Red)
*) Foto Ilustrasi tribunnews