Siapkan Program Smart Village

SUARABOJONEGORO.COM – Manajemen berbasis Teknologi Informasi (TI) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dinilai lebih efektif dalam penyelenggaraan pemerintahan baik tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten. Selain juga dapat mempercepat informasi, dan komunikasi di tingkat pemerintahan.

Camat Kalitidu, Muchlisin Andi, menyampaikan, untuk penyelenggaraan pemerintahan desa berbasis TI yang sudah terakses dengan kecamatan dan Pemkab saat ini, adalah Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SisKeuDes).

“Belum semua desa di sini terakses internet. Tapi tahun ini kita akan memasang semua wifi melalui APBDes 2018,” ujar kepada wartawan, Selasa (13/3/2018).

Di dalam penyelenggaraan manajemen Pemdes berbasis TI, lanjut Muchlisin, terdapat kendala yaitu adanya blankspoot jaringan internetnya. Sementara di tahun 2017, masih belum dianggarkan untuk pemasangan jaringan internetnya.

“Blankspot justru di Desa Pilangsari, Leran, Mojo, dan Mlaten pinggir Bengawan, serta ada tambahan di Ringinrejo,” imbuhnya.

Menurut dia, manajemen berbasis TI dalam Pemdes lebih efektif dibanding secara manual.

“Manajemen berbasis TI sangat efektif, tapi kendala sinyalnya banyak yang lemah,” tandasnya.

Baca Juga:  Kades Kedungrejo Resmi Ditahan Penyidik

Dihubungi terpisah, Camat Trucuk, Wadji, menyampaikan, penyelenggaran Pemdes yang sudah terakses dengan kecamatan adalah Siskeudes dan website desa.

“Kalau untuk jaringan internet, semua desa sudah ada,” tegasnya.

Hanya saja, ada beberapa desa yang memang jaringan internetnya tidak lancar. Sehingga hal ini membutuhkan koordinasi dengan instansi terkait untuk membenahi, agar tidak menganggu kelancaran kinerja desa.

“Kalau Siskeudes sudah bisa semua, Web desanya yang kurang maksimal. Masih ada yang belum aktif,” imbuhnya.

Menurutnya, adanya program pembangunan desa dengan pemanfaatan dan kelengkapan TI dalam penyelenggaraan Pemdes sangat penting.

“Jadi sangat setuju kalau ada program itu, karena bisa mempercepat informasi dan komunikasi di tingkat pemerintahan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Bojonegoro, Jumari, menyatakan, jika semua desa sudah menyelenggarakan manajemen Pemdes berbasis TI.

“Ya sudah semua,” ujarnya.

Pihaknya membantah jika masih ada desa yang belum terkoneksi internet. Karena semua sudah dilakukan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro.

Baca Juga:  Diharapkan Keterlibatan Kontraktor Lokal Meningkat

“Lo, ya jelas sudah. Kalau sudah berbasis TI ya sudah terkonek internet. Kalau ada desa yang bilang belum, berarti dia tidak paham apa itu TI,” ujarnya.

Untuk pelatihan bagi perangkat desa, DPMPD sudah melakukannya berkali-kali. Baik itu untuk Siskuedes, pengelolaan manajemen desa, dan lainnya.

Dimintai tanggapannya, Cabup Bojonegoro, Soehadi Moeljono, menyatakan, kedepan telah menyiapkan progam Smart Village yakni pembangunan desa dengan pemanfaatan TI dalam penyelenggaraan Pemdes, dan pembangunan desa. Salah satunya dengan memasang lokasi Free Wifi di tiap lokasi publik, seperti balai desa, taman desa, alun-alun desa, sekolah, puskesmas, dan destinasi wisata desa.

“Kita juga merencanakan program Bojonegoro Open Sistem (BOS). Melalui program ini semua akan dilaksanakan secara online dari mulai dari musyawarah rencana pembangunan, penganggaran, e proc, open contract, pembayaran, hingga audit online,” tegas Cabup yang berpasangan dengan Kader NU, Mitroatin ini. (yud/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *