IKHLAS SEBUAH SISTEM YANG TAK TERPISAHKAN

(Sebuah Edukasi)

Oleh: Said Edy Wibowo*)

SuaraBojonegoro.com – Salah satu ilmu yang paling sulit dikuasai manusia di muka bumi ini adalah ilmu ikhlas. Ilmu ini banyak diserukan oleh orang, namun tidak semua mampu menguasai secara penuh. Karena tidak kasat mata, ilmu ikhlas tidak bisa dikenali dengan pasti. Yang bisa mengukur ilmu ini adalah hati masing-masing individu yang memiliki dan menggunakannya, itupun belum tentu 100% pas. Hanya Allah yang paling benar mengukur keikhlasan seseorang.

Ada perbedaan mendasar antara ikhlas dan pasrah. Ikhlas adalah berserah setelah berusaha, sedang pasrah adalah menyerah sebelum berusaha. Ikhlas itu gandengannya Cinta dan Syukur, sedangkan pasrah sama dengan ngalah dan putus asa. artikel yang saya susun ini pada dasarnya merupakan perwujuduan tentang sebuah nilai keikhlasan.

Saya yakin kita pasti tahu kenapa iblis melakukan dosa pertama di alam semesta ini. Iblis tidak terima ketika diminta bersujud kepada Adam. Iblis tidak ikhlas memiliki ‘saingan’ seorang manusia bernama Adam yang tercipta dari tanah yang notabene menurut iblis tidak lebih berharga dari dirinya yang berasal dari api. Maka tampaklah sifat sombongnya dikarenakan iblis tidak mampu bersifat ikhlas.

Keadaan seperti ini sering terjadi di masyarakat kita. Gegara kalah dalam pemilihan Ketua RT, karena merasa tak ikhlas lantas mengerahkan masa untuk demo. Tetangga beli mobil baru, kita yang nggak ikhlas, lalu saking dengkinya malah membuat kita masuk rumah sakit. Gegara toko sebelah lebih ramai pembeli, karena tidak ikhlas, kita mengarang cerita negatif untuk menjatuhkan toko tersebut, dlsb.

Saudaraku yang hebat dan bermartabat untuk memudahkan memahami kata ikhlas, kita mesti melihat Ikhlas sebagai sebuah sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Jadi agar bisa berfungsi, sebuah sistem tidak boleh kekurangan satupun komponen penyusunnya.

Baca Juga:  UTANG NEGARA MENURUN SEJAK AWAL TAHUN 2022    

Contoh sistem yang ada di dalam tubuh kita adalah sistem pernafasan, yang terdiri dari organ pernafasan mulai dari hidung, trakea, bronkus, bronkeolus sampai paru-paru. Atau sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, tenggorokan, usus besar, usus duabelas jari, usus halus, lambung dan anus. Dan masih banyak lagi sistem di dalam tubuh kita, yang jika hilang salah satu komponennya, maka sistem tersebut menjadi tidak seimbang karena hidup butuh keseimbangan.

Untuk memudahkan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari maka kita harus mengambil sebuah contoh nyata yang bisa mewakili perilaku ikhlas. Menurut pendapat saya contoh ikhlas paling tepat adalah saat kita membuang air besar (BAB).

Dan berikut adalah komponen perilaku ketika seseorang melakukan BAB

1. Sukarela
Bangsa apapun di dunia ini, apapun jabatannya, tidak ada yang melakukan BAB karena dipaksa. Pasti semuanya melakukan karena dorongan hati sendiri. Itulah ikhlas.

2. Tidak bisa ditunda
Dan ketika dorongan hati tadi tiba, maka tidak ada satu orangpun yang mampu menundanya. Meskipun sedang meeting, makan, olah raga, bahkan melakukan ibadahpun tetap akan ditinggalkan. Itulah ikhlas.

3. Dilakukan di tempat sepi
Pernahkah kita melihat ada toilet berada di depan kantor, mal, atau rumah? Pasti toilet diletakkan di tempat yang agak mojok dan sepi. Bayangkan saja, bisa tidak kita BAB di tengah keriuhan? Susah khan? Ya, itulah seharusnya ikhlas.

4. Dilakukan dengan tenang
Ketika melakukannya, tentunya kita perlu ketenangan. Hening dan damai. Kita tentu pernah mengalami ketika sedang BAB di tempat umum dan kemudian ada pihak lain yang menggedor-gedor pintu toilet. Apa yang terjadi? Kacau khan sesi ‘perenungan’ kita tadi? Ya, itulah syarat ikhlas.

Baca Juga:  Perbedaan Putusan Bebas Dan Putusan Lepas Dari Segala Tuntutan Hukum (Onslag)

5. Tidak pamer
Belum pernah saya menemukan orang yang keluar dari toilet kemudian berteriak menyombongkan hasil ‘produksi’nya tadi. “Eh, saya dong tadi dapet tiga tumpuk besar. Kalau kamu biasanya dapet berapa?” Hooh, boro-boro pamer, melihatnya lagi saja kita pasti tidak mau khan? Itulah seharusnya ikhlas.

6. Ingin segera melupakan
Mungkin inilah satu-satunya aktifitas manusia yang meski hampir setiap hari dilakukan namun tidak pernah ingin diingatnya. Prinsipnya adalah, lakukan dengan cepat dan lupakan! Ya betul. Begitulah seharusnya ikhlas.

7. Menimbulkan rasa lega/plong
Coba renungkan sekali lagi, begitu ‘hasrat’ yang satu ini sudah terlampiaskan, bagaimana rasanya? Lega khan? Ploooong rasanya di dada ini. Iya, saya mah gitu orangnya hehehe…. Itulah tanda-tanda ikhlas saudaraku

Dan karena ikhlas merupakan sebuah sistem, maka keseluruhan komponen tersebut di atas harus terpenuhi ketika kita melakukan sebuah kegiatan yang ingin dilabeli kata ‘IKHLAS’. Tak boleh ada yang terlewat satupun, atau kita sebenarnya belum ikhlas.

Tahukah saudaraku yang hebat dan bermartabat bahwa IKHLAS ternyata merupakan akronim dari

Ini
Kulakukan
Hanya
Lantaran
Allah
Semata.

Saudaraku yang hebat dan bermartabat mari mulai dari kita sendiri dengan selalu mengupayakan ikhlas dalam setiap laku kita, untuk menjadi pribadi yang menerima dan menjalan semuanya dengan menikmati dan mensyukuri. Menjalani setiap tugas kehidupan dengan selalu menguatkan nilai keikhlasan dalam hati agar lembaga yang menjadi ladang pekerjaan kita menjadi Madrasah Hebat, bermartbat dan mendunia. Aamiin..

Semoga bermanfaat.

Disarikan dari buku Quantum Ikhlas, Erbe Sentanu

*)Penulis adalah Certified Educator Google For Education, Fasilitator Bimtek EDM- eRKAM bagi Madrasah Kabupaten Bojonegoro.