Aneh, KPM Gayam Selama Ini Menggesek BPNT di Kedungadem, Camat Gayam Katakan Baru Ada 2 Mesin Gesek ATM

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Warga Kecamatan Gayam di 12 Desa yang mendapatkan Program Pemerintah dari Kementrian Sosial RI, yaitu BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) ternyata selama ini melakukan penggesekan untuk mendapatkan bantuan harus ke Kedungadem, hal ini karena di Kecamatan Gayam belum ada mesin EDC atau alat untuk menggesek guna mencairkan BPNT dari pemerintah tersebut.

Hal ini sudah terjadi beberpa kali Program BPNT turun, seperti disampaikan Ketua LBH AKAR (Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat) Bojonegoro dari hasil investigasinya ternyata KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di Kecamatan Gayam harus ke Kedungadem untuk melakukan penggesekan ATM guna mencairkan bantuan.

“Hal ini sangat aneh, seharusnya TKSK di kecamatan Gayam mengajukan Ke BNI sejak awal dan KPM tidak harus lari ke Kedungadem untuk mencairkan bantuan,” Terang Anam Warsito saat dikonfirmasi Media SuaraBojonegoro.com, Minggu (6/9/2020).

Anam juga menduga bahwa ada upaya untuk kepentingan mencari keuntungan dari pihak oknum TKSK yang seharusnya di Kecamatan Gayam ada Agen, dan hal ini diketahui setelah muncul persoalan BPNT yang TKSK nya meninggal dunia, dan ternyata meninggalkan tanggungan keuangan ke Suplyer.

Baca Juga:  Perkuat Manajemen dan Membangun Jejaring, EMCL Gelar Lokakarya dan Studi Banding BUMDes Kecamatan Gayam 

Berita Sebelumnya : https://suarabojonegoro.com/news/2020/09/03/tksk-bpnt-ada-yang-nyambi-jadi-supliyer-perlu-ada-roling-tksk-di-bojonegoro

“Ada dugaan juga agar uang bisa terkumpul, dan dari investigasi kami memang ada uang yang belum di bayar kepada Suplyer,” Jelas Pria yang saat ini berprofesi sebagai pengacara ini.

Sementara itu, Dikonfirmasi terkait adanya KPM di Kecamatan Gayam yang harus menggesek pencarian BPNT di luar Kecamatan, Camat Gayam, Agus menerangkan bahwa saat ini sudah ada dua alat yang bisa digunakan untuk KPM guna menggesekkan ATMnya, “Sudah ada dua alat dan kemarin sudah digunakan oleh warga,” Kata Camat Gayam.

Disampaikan juga bahwa Kecamatan Gayam kemarin mengajukam 7 EDC untuk KPM agar tidak harus jauh jauh menggesekkan ATM guna pencarian bantuan dari pemerintah tersebut.

Baca Juga:  Beginilah Upaya Babinsa Gayam Cegah Demam Berdarah Dengue

Terkait tidak adanya mesin EDC Camat Gayam selama ini tidak tahu, karena pendaming BPNT tidak melaporkan hal tersebut kepada pihak kecamatan, dan selama ini pihak kecamatan hanya melakukan pengecekan dilapangan dari adanya program BPNT tersebut, dan seharusnya menurut Agus bahwa di Kecamatan Gayam harus sudah ada agen di tingkat kecamatan, serta TKSK di Kecamatan Gayam yang harus melakukan kegiatan teknik pencairan BPNT tersebut.

“Selama ini pendamping yang ada tidka pernah melaporkan ke pihak kecamatan terkait adanya kendala program BPNT di lapangan,” Terang Camat Gayam.

Dan karena ada persoalan itulah, kemudian Camat Gayam mengajukan ke BNI untuk EDC atau alat penggesek ATM untuk mencairkan program BPNT dan sudah ada dua yang sudah bisa di gunakan. (SAS/Red)

*) Foto Ilustrasi