Pencapaian 19 Juta Jam Kerja Selamat Oleh Proyek Migas JTB

SuaraBojonegoro.com– Satu lagi pencapaian yang cukup membanggakan bagi tim kerja di proyek pengembangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) dalam aspek keselamatan kerja. Pencapaian yang diperoleh setelah melalui berbagai tantangan dalam melaksanakan pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi andalan Indonesia ini ialah capaian 19 juta lebih jam kerja selamat selama mengerjakan proyek JTB.

Atas capaian ini, perusahaan dalam hal ini managemen PT Pertamina EP Cepu (PEPC) sebagai pemegang hak kelola lapangan gas JTB menyampaikan  apresiasi dan memberikan penghargaan kepada seluruh tim yang selama ini mampu mencapai 19 juta lebih jam kerja selamat. Hal ini tidak bisa dicapai jika tim tidak melakukan SOP secara baik dan benar. Direktur Utama PEPC, Awang Lazuardi secara khusus menyampaikan penghargaan ini saat melakukan kunjungan ke lapangan JTB di Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis (13/08/2020).

Dalam kesempatan pemberian penghargaan kepada timnya ini Awang menyampaikan pesan baik yang ada di Drilling maupun Gas Processing Facility (GPF) bahwa dirinya mewakili perusahaan sangat mengapresiasi  yang setinggi-tingginya kepada pekerja, baik perfoma safety maupun performa kinerja dalam hal operasional Drilling dan GPF sehingga mencapai jam kerja yang signifikan. Dimana 19 juta jam kerja selamat. Adapun GPF mencatatkan lebih dari 17 juta jam kerja selamat serta dari Drilling lebih dari 1 juta jam kerja selamat.

Baca Juga:  Dukung Iklim Media Berkualitas, PEPC JTB Kolaborasi Dengan IJTI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis

“Yang ingin saya tekankan ialah, pencapaian ini bukan suatu tujuan, namun journey. Safety bukanlah tujuan utama, safety tak akan berhenti, namun jam kerja selamat merupakan sebuah tujuan yang tanpa batas. Meski proyek sudah selesai, sudah mulai operasi, safety tetap menjadi tugas semua pihak untuk diperhatikan secara seksama” pesan Awang.

Awang menambahkan safety merupakan hakikat dari pekerjaan itu sendiri, karena bekerja pada dasarnya untuk keluarga, bisa berkumpul dengan keluarga setelah bekerja. Tidak boleh ada shortcut, semuanya harus sesuai prosedur, sesuai dengan job safety analisis yang dilakukan. “Selalu ingat keluarga, keluarga selalu menunggu kita selamat sampai di rumah. Jika menjumpai unsave kondisi jangan segan-segan untuk intervensi. Ini merupakan bentuk kecintaan dan kepedulian terhadap sesama pekerja. Semoga capaian ini bisa dipertahankan bukan hanya di Drilling namun di seluruh projek JTB” tambahnya.

Sementara itu, Senior Manager Drilling JTB, Wagianto dari Jakarta menyampaikan ucapan terima kasih kepada perusahaan atas apresiasinya kepada tim Drilling. Ini merupakan hasil kerja keras sejak September 2019. Banyaknya mitra kerja yang terlibat dalam proyek ini baik dari level lokal hingga level internasional dengan berbagai latar belakangnya menjadi tantangan tersendiri dalam menerapkan SOP yang ketat sehingga safety hours bisa dicapai. “Semoga dengan lancarnya proses ini PEPC segera bisa merampungkan proyek ini. Pekerjaan ini belum selesai, kami mohon doa restu management, semoga pekerjaan drilling ini bisa sesuai dengan rencana sehingga PEPC segera bisa meghasilkan gas seperti yang di cita-citakan bersama. Sekali lagi terima kasih atas apresiasi kepada kami, ini memotivasi kami untuk bekerja lebih baik lagi” pungkas Wagi

Baca Juga:  PEPC Penuhi Proyek TKDN Sebagai Bentuk Komitmen Tinggi Pada Proyek JTB

Disaksikan Komisaris dan Direktur serta managemen PEPC melalui platform virtual, dengan protokol yang cukup ketat, secara simbolis plakat penghargaan capaian 1 juta jam kerja selamat dari perusahaan diserahkan oleh Manager Drilling Operations PEPC, Dhanar Eko Prasetyo kepada perwakilan pekerja di lokasi Drilling Jambaran Central, Bojonegoro, Jawa Timur. (Lis/Red)