Bantuan Handtraktor Dijual Karena Ditengarai Harus Bayar Administrasi

Reporter: Yudianto

SuaraBojonegoro.com– Bantuan handtraktor dari pemerintah Tahun 2019 untuk Kelompok Tani di Desa Kalisari, Kecamatan Baureno kabupaten Bojonegoro, diduga dijual oleh oknum ketua Poktan (kelompok tani) dengan alasan tidak bisa untuk membayar tebusan sebagai adminitrasi kepada si pengusul atau pemberi bantuan Program.

Bantuan handtraktor tersebut merupakan program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Menurut salah satu warga Desa Kalisari, Kecamatan Baureno yang enggan disebut namanya mengatakan handtraktor bantuan tersebut terdapat dugaan dijual kepada warga yang kebetulan juga sebagai Pengurus HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) setempat, Dalam transaksi tersebut, ketua kelompok tani meminta warga tersebut agar mengelola bantuan tersebut dan memberikan uang sejumlah RP 8 Juta rupiah untuk penebusan bantuan Alsintan (Alat Mesin Pertanian) tersebut.

Baca Juga:  Polsek Kalitidu Bagikan 100 Botol Pestisida Ke Poktan Guna Wujudkan Ketahanan Pangan

Warga yang mewanti wanti agar namanya tidak disebutkan ini bercerita traktor tersebut baru dibayar Rp 4 juta, Pembelian tersebut dilakukan tanpa kuwitansi dengan kesepakatan RP 8 Juta untuk alasan biaya pengganti  administrasi kelompok tani

“Katanya uang itu bukan untuk membeli, tapi sekedar biaya administrasi untuk si pemberi Program” Ucapnya pada wartawan, Sabtu (21/6/2020).

Dari Penelusuran wartawan ini bahwa sesuai keterangan beberapa warga diduga uang tersebut mengalir ke salah satu oknum perangkat desa setempat dengan alasan dirinya yang mendapat terobosan bantuan tersebut.

Terpisah, Cipto ketua kelompok tani Desa Kalisari mengatakan tidak ada pembayaran untuk pengambilan traktor untuk petani dan tidak ada biaya. Hanya saja ia mengaku memang bantuan tersebut diserahkan pada Pengurus HIPPA.

Baca Juga:  Ketua Poktan Kumpulrejo - Kapas, Tiba-Tiba Tambah Uang Bantuan Kepada Petani Setelah Ramai di Publik

“Tidak ada penebusan bantuan tersebut, Namun traktor tersebut memang sekarang digunakan oleh pihak HIPPA” Ungkapnya.

Namun berbeda keterangan dari UPT pertanian Dwi saat dikonfirmasi oleh menyatakan Bahwa dirinya memang mendengar ada informasi itu, Namun secara pastinya tidak paham dan tidak mengetahui secara pasti karena bantuan ini murni tidak ada tebusan sama sekali. (Yudi/Sas)