Pembelajaran di rumah dan Pendampingan untuk Anak

Oleh: Said Edy Wibowo

SuaraBojonegoro.com – Hari ini semua ASN menerima perpanjangan     _WFH_  ( _Work From Home_) alias bekerja dari rumah, termasuk dalam hal ini adalah guru, Edaran perpanjangan tersebut dari MENPAN RB dan ditindak lanjuti oleh beberapa Kementerian, Gubernur dan Bupat, Langkah perpanjangan diambil dalam rangka mencegahan Covid 19, perpanjangan itu sampai dengan 21 April 2020,  sampai menunggu perkembangan lebih lanjut

Bagi Guru, siswa, orang tua keputusan belajar di rumah yang diputuskan pemerintah adalah sebagai upaya melindungi rakyat Indonesia utamanya siswa generasi penerus bangsa dari paparan Covid 19. Akibatnya, guru yang bertugas mendidik di sekolah mempunyai kewajiban memberikan tugas ke siswa untuk menjaga pemahaman siswa agar tetap dalam kondisi sehat, prima, dan bahagia tanpa tekanan.

Orang tua dirumah sebagai penanggungjawab utama putra – putrinya, mau tidak mau suka tidak suka harus menyiapkan diri untuk membekali putra putrinya selama proses belajar di rumah, utamanya dalam perannya sebagai “Pendidik” bagi Putra putrinya di sekolah yang bernama rumah.

Sekolah itu adalah Rumah

Rumah sebagai sekolah sebenarnya bukanlah hal baru di dunia pendidikan. Mengapa demikian?… Karena sebelum pemerintah mengeluarkan himbauan agar sekolah mengalihkan pembelajarannya di rumah masing masing siswa, sudah ada terlebih dahulu home scholing dan bentuk teknik pendidikan lainnya.
Namun, yang menjadi perhatian saat ini adalah pendidikan yang seharusnya dilaksanakan di sekolah, harus dialihkan untuk dilaksanakan di rumah. Tentu hal ini menjadi tantangan bahkan bisa menjadi  beban berat bagi orang tua,dan siswa, atau orang tua dari keluarga menengah kebawah (tidak punya Android dan kuota data)

Baca Juga:  Sambut IKM Yayasan Al Bahroin 2 Nguken Gelar Workshop Penyusunan Buku Pengayaan

Menjadi tantangan
dan beban bagi orang tua, karena tidak semua orang tua siap menjadi guru bagi putra putrinya di rumah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti tuntutan pekerjaan, kesibukan sosial, ataupun kurangnya kemampuan orang tua dalam memahami materi ajar siswa yang sudah berbeda jauh dengan masa saat orang tua sekolah.

Dengan perpanjangan masa belajar dirumah, siswa akan berada dalam kondisi bingung dan tidak siap menerima kondisi yang dihadapi saat ini, yang secara psikologi akan sangat tertekan karena banyaknya tugas dari guru dan tidak bisa mengerjakan tugas tersebut, adapula orang tua yang tidak mempunya android.

Ada sedikit solusi agar siswa tetap dalam kondisi prima secara psikologi dan tidak merasa tertekan dalam mengerjakan tugas serta tidak juga merasa keberatan karena tingkat beban tugas siswa semakin banyak. 1. Sebagai orang tua harus selalu berkomunikasi dengan guru sekolah. Sebagai guru di rumah, komunikasi dengan guru di sekolah wajib dilakukan. Hal ini bertujuan, agar tujuan pendidikan dan pembelajaran bisa tercapai optimal.

2. Orang tua harus bisa berinovasi. Inovasi yang bisa dilakukan orang tua di rumah saat berperan sebagai guru adalah dengan menginovasi tugas guru yang dari sekolah dengan mencari dan menggunakan berbagai fitur layanan pendidikan di dunia maya seperti rumah belajar, ruang guru, edmodo, sekolahku, quizzez, dan lain sebagainya.

3. Bagi orang tua yang ekonominya kurang mampu lembaga pendidikan harus memberikan solusi dan kelonggaran bagi orang tua dan siswa, kondisi darurat yang menjadi pertimbangan utama, kesehatan, keselamatan warga negara dan generasi bangsa.

Baca Juga:  ‘Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Ketiga hal tersebut semoga bisa menjadi solusi bagi orang tua yang ekonominya menengah kebawah, dan yang bisa belajar secara online bisa menghilangkan kebosanan anak, memupuk bakat anak tumbuh dan berkembang sebagai bekal dimasa depannya kelak.
Dari keputusan pemerintah menghadapi Covid 19, rumah sebagai sekolah dan kita sebagai guru serta orang tua bagi anak kita, janganlah kita menjadi mesin penghancur bakat anak. Namun, mari di kondisi seperti ini, teruslah belajar, tumbuhkan bakat dan potensi anak, agar sekolah yang bernama rumah, benar benar bisa menjadi kolaborasi bagi sekolah dan orang tua. Tetaplah tenang, jangan meremehkan Covid 19, serta lakukanlah perlindungan diri untuk menjaga dan mengawal generasi muda masa depan bangsa menjadi generasi yang bermoral ,berkarakter dan bermartabat.
Sebagai orangtua sekaligus guru bagi putra putrinya, harus terus mendampingin putra putrinya beri edukasi pada putra putrinya tentang Covid 19 dan bahayanya, kenapa pula sampai belajar dirumah, beri pemahaman semua hal baik tugas yang menumpuk, stay at home (larangan keluar rumah), jaga kebersihan, prosedur masuk dan keluar rumah, agar kondisi psikologi anak tetap terjaga dan mampu menerima. Semoga Covid 19 segera hilang dari bumi Nusantara dan Dunia. Aamiin.

*) Penulis adalah Pegiat Literasi, orangtua, yang saat ini melaksanakan _Work From Home_