suarabojonegoro.com – Rumah Muji warga Dusun Wengker Desa Tanggir RT 006 RW 003. Kecamatan Malo kemarin petang sekitar pukul 17:45 WIB nyaris ludes dilalap si jago merah. Kebakaran tersebut diduga berasal dari bediang atau api yang dipasang untuk mengusir nyamuk serangga. Akbibat kebakaran tersebut Muji harus menaggung kerugian Rp 4 juta. Kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh Farhan (8), yang merupakan cucu korban. Minggu (02/07/17).
Kapolsek Malo, AKP Hufron Nur Rochim SH, menerangkan bahwa kronologi kejadian tersebut bermu|a pada Sabtu (01/07/2017) pukul 17.15 WIB kemarin petang. istri korban menyalakan diang yakni pengasapan u
ntuk mengusir serangga dan nyamuk bagi sapi yang dipeliharanya. Kemudian korban dan istrinya meniggalkan rumah untuk menunaikan Sholat Magrib di Mushola.
“Kemudian korban dan istrinya berangkat menunaikan solat Maghrib di mushola dekat rumahnya.” terang Kapolsek AKP Hufron Nur Rochim SH.
Selanjutnya Farhan atau cucu korban mengetahui jikalau didalam rumah kakeknya terdapat kobaran api, melihat hal itu kemudian Farhan berlari ke mushola dan memveritahukannya kepada jamaah yang lainnya.
“Kemudian saksi berlari ke musala dan berteriak memberitahukan kepada jamaah di musala, terkait adanya kebakaran tersebut,” tambahnya.
Mendapati laporan dari Farhan selanju
tnya para Jamaah berlari menuju Tempat Kejadian Perkara dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
“Beruntung, sebelum api membesar, api bisa di padamkan oleh warga sekitar,” imbuhnya.
Selanjutnya, peristiwa tersebut dilaporkan pada perangkat Desa setempat dan kemudian diteruskan ke Mapolsek Malo. Mendapati laporan tersebut kemudian Kapolsek beserta anggotanya mendatangi TKP dan melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan petugas, penyebab kebakaran diduga kuat berasal dari diang atau pengasapan pengusir serangga dan nyamuk untuk sapi, yang menjalar dan membakar almari yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa
tersebut dan kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp4 juta rupiah,” punngkasnya. (Bim/red)
Foto ilustrasi merdeka.com