Kampanye Pilkades Tidak Dihadiri Dua Calon, Panitia Pastikan Pemilih Datang di Hari Pencoblosan

Reporter : Sasmito

SuaraBojonegoro.com – Dua Calon Kepala Desa (Cakades) Jatitengah Kecamatan Sugihwaras memilih untuk tidak menggelar kampanye terbuka. Dikarenakan untuk nomor urut 1 dari incumbent Puji Hantono terganggu kondisi kesehatan setelah menjalani operasi lambung di RS Aisiyah Bojonegoro.

Untuk nomor urut 2 istri incumbent Nina Muzayatin baru melahirkan anak perempuan yang saat ini baru berusia 2 bulan.”Kasihan anak saya, selalu menangis dan tidak mau ditinggal tanpa saya,” kata Nina Muzayatin di rumahnya, Kamis (13/02/2020).

Tidak berkampanye terbuka dan tidak ada satupun spanduk maupun alat peraga kampanye seperti Pemilihan Kades (Pilkades) di 232 desa lainnya di Bojonegoro, namun tetap menggelar kampanye tatap muka dengan warga. Pertemuannya digelar bertahap oleh incumbent dan istrinya, di rumah nya yang sangat sederhana, dinding dari papan jati dan lantai dari plesteran semen.

Baca Juga:  Dapat Nomor Urut 2, Subeno Ingin Lanjutkan Pembangunan Desa Semanding

“Ya saya masih kondisi sakit dan tanpa kampanye terbuka, saya tetap mengadakan pertemuan dengan warga saya,” kata Puji Hantono Cakades incumbent yang memenangkan Pilkades pertama di 2014 dengan memperoleh 613 suara dari daftar pemilih tetap (DPT) 1256 orang.

Dia berharap tidak ada gesekan di warganya hingga di hari pencoblosan 19 Pebruari mendatang. Terpisah Ketua Pilkades Jatitengah Wartono mengatakan dengan kondisi dua Cakades, pihaknya bersama 11 anggota panitia memaksimalkan kedatangan warga di tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan.

Selain itu telah mensosialisasikan kedua cakades di setiap lingkungan yang terdapat 12 Rukun Tetangga (RT). Sekaligus memaksimalkan media sosial untuk kalangan milineal, yakni menebarkan tentang Pilkades yang terdapat dua cakades. Menurutnya diupayakan 90 persen dari DPT datang dan mencoblos.

Baca Juga:  Keberhasilan Pemdes Bareng, Mengantar Dukungan Kepada Suprapto Menuju 2 Periode

“Saya orang sepuh di desa ini, saya tahu nak Puji dan istrinya sedang sakit. Karena nak Puji itu pimpinan yang bertanggungjawab dan sangat pantas untuk melanjutkan sebagai kades. Ya saya tanpa pamrih melakukan blusukan ke rumah rumah tetangga,” kata Mbah Sarbin, tokoh warga di sana. (Sas/Red)