Reporter : Sasmito
SuaraBojonegoro.com – Komisi C DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Bojonegoro, melalui Ketuanya Mochlasin Afan mengaku bahwa pihaknya sering di PHP (Pemberian Harapan Palsu) soal ketika menanyakan dan meminta data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, hal tersebut disampaikam Mochlasin Afan usai Hering dengan Dinas Pendidikan, Senin (13/01/2020).
Dijelaskan bahwa PHP terkait data jumlah bangunan atau sekolah yang rusak, komisi C merasa kesulitan mendapatkan data dan ketika meminta data tersebut selalu dijanjikan, dan saat hering dengan Dinas Pendidikan Kembali Komisi C meminta data namun Dinas Pendidikan masih beralasan merangkum dan melakukan pendataan, “Istilahnya kita di PHP dalam tanda kutip oleh dinas pendidikan ketika kita meminta data berapa jumlah bangunan sekolah yang rusak, dan sampai saat ini kita tidak tahu berapa jumlah sekolah yang rusak,” Kata Mochlasin Afan.
Namun Politisi asal partai Demokrat ini tidak mau Suudzon dan menganggap bahwa hal yang berhubungan dengan data tersebut masih berjalan atau dijalankan pendataanya, sehingga Komisi C DPRD akan tetap menunggu data data tersebut.
“Jumlah data sekolah yang rusak ini memang sering simpang siur kejelasaanya dan kita butuh data tersebut karena berhubungan dengan Rencana Anggaran juga,” Tambahnya.
Afan juga menyampaikan bahwa pihaknya dijanjikan setelah tanggal 26 Januari ini baru akan diberikan datanya oleh Dinas Pendidikan terkait jumlah pasti bangunan sekolah yang rusak. Dan jika memang data yang diminta tidak diberikan maka Komisi C akan memberikan Rekomendasi, salah satunya adalah kesiapan tenaga Infrastruktur pendukung yang mereka miliki, dan tenaga administrasi dalam bidang tersebut serta profesionalisme
Manajemen, artinya ketika dinas pendidikan tidak punya data best tersebut dan tenaga administrasi khusus yang menangani itu yang maka rekomendasi akan diberikan.
Sementara itu, Moch Khuzaini selaku Plt. kepala Dinas Pendidikan Pemkan Bojonegoro saat di konfirmasi awak media mengatakan bahwa untuk bangunan sekolah yang rusak masih dilakukan pendataan dan beberapa bangunan sudah direhab seperti SD Negeri Sumberharjo, Kecamatan Sumberrejo ada 3 ruang gedung yang rusak sudah dilakukan rehap ringan.
Sementara untuk rehab berat 3 ruangan membutuhkan dana yang besar dan di anggarkan di APBD induk pada tahun 2020 ini oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Pemkab Bojonegoro.
“Untuk nominal anggaran bangunan 3 ruang mencapai satu miliar rupiah lebih karena harus membangun akibat rusak berat,” pungkas Much Khuzaini. (Sas/Red)