Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate, Cabang Bojonegoro, Wahyu Subakdiono, insiden tawuran di Kota Semarang bukanlah institusi ataupun kelompok melainkan oknum. Sehingga insiden tersebut tidak dapat dikaitkan dengan organisasi SH Terate maupun organisasi ormas Pemuda Pancasila. Rabu (11/12/19).
“Di Bojonegoro, insyallah kondusif tidak ada maslah dan jangan membawa persoalan dari luar ke Bojonegoro,” katanya.
Wahyu Subakdiono, mengakui jika dirinya dulu juga merupakan alumni dari organisasi Pemuda Pancasila. Pria yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) ini tidak mempermasalahkan jika ada anggota SH Terate yang ikut dan bergabung dengan ormas Pemuda Pancasila.
“Untuk orang-orang yang ikut Pemuda Pancasila, tidak maslah karena itu organisasi resmi dan di lindungi undanga-undang. Jadi tidak maslah sebetulnya,” ujarnya.
Dirinya juga tidak mempermasalahkan jika kedepannya nanti ada hubungan kerjasama antara SH Terate, Cabang Bojonegoro dengan ormas Pemuda Pancasila dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Karena SH Terate dari masyarakat untuk masyarakat, jadi tidak masalah,” ucapnya.
Dirinya berharap kedepannya kedua organisasi baik SH Terate maupun ormas Pemuda Pancasila dapat menjaga keharmonisan bersama. Serta menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam membangun bangsa dan negara.
Seperti yang diketahui pada hari Sabtu (7 Desember 2019) bertempat di Jl. Raya Dusun Secang, Rt1/Rw 1, Desa Samban, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, telah terjadi perselisihan antara anggota Ormas PSHT Kabupaten Semarang, dengan anggota ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang, yang menyebabkan adanya korban dari masing – masing kubu. (Bim/red).