Reporter: Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Angling Dharma bersama puluhan warga masyarakat, menggelar aksi damai dihalaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro. Kamis (14/10/19).
Dalam orasinya Nasir, selaku ketua LSM Angling Dharma, mepertanyakan konsep awal pembangunan proyek yang diduga mengakibatkan banyaknya pohon yang roboh.
“Ini diduga diakibatkan human eror,” katanya.
Dirinya juga mempertanyakan bagaimana mudahnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, memberikan ijin kaitan dengan pemotongan pohon salah satunya di Jalan Diponegoro.
“Padahal usia pohon penghijauan tersebut sebut antara 35-45 tahun,” ujarnya.
Dirinya selaku Ketua LSM Angling Dharma mendukung program Bupati Bojonegoro dalam proyek pembangunan yang sedang berjalan saat ini. Akan tetapi dalam pembangunan tersebut selayaknya harus dipikirkan juga tentang keamanan dan keselamatan warga.
Selain itu Nasir, juga menyayangkan dalam aksi demo yang lalu pihaknya mendengarkan kata-kata diktator yang disematkan kepada Bupati Bojonegoro dan pimpinan DPRD.
“Jika ada dugaan kesalahan seharusnya dua lembaga pemerintah tersebut harus dihormati serta dijunjung tinggi keberadaan institusi ini,” jelasnya.
Lebih jauh, menyoroti pihak Humas PT Surya Bengawan Sakti (SBS). Yang mana pihak SBS mengaku jika Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, mengarahkan pembuatan batching Plan atau bahan pengecoran.
“Ini sangat merugikan kredibilitas bupati bojonegoro yang baru getol-getolnya membangun Bojonegoro,” imbuhnya.
Dalam aksinya dirinya juga mendorong apabila ada dugaan yang dipandang melawan hukum supaya diselesaikan secara jalur hukum dan profesional demi menjaga kredibilitas dan kepercayaan masyarakat pada institusi pemerintah terkait. (Bim/red).