SuaraBojonegoro.com – Masalah sanitasi tidak hanya dipandang sebagai masalah kesehatan saja, tetapi merupakan tanggungjawab bersama. Di Bojonegoro angka kepemilikan jamban sehat sebesar 91,95 dan akses penduduk terhadap jamban 95,37% (data per Oktober 2019), untuk itu Pemkab menghimbau agar masyarakat Bojonegoro agar lebih aktif dalam menciptakan kondisi lingkungan yang sehat, karena sanitasi yang buruk sangat mempengaruhi status gizi keluarga.
Menurut data dari Dinas Kesehatan, sejumlah 331 desa/kelurahan dari 430 desa/kelurahan telah ODF dan 8 kecamatan dari 28 kecamatan telah dinyatakan sebagai kecamatan ODF. Desa tersebut yaitu Gayam, Dander, Ngambon, Bojonegoro, Baureno, Sumberjo, Padangan dan Bubulan. Dengan demikian masih ada 99 desa yang masih OD dan 20 kecamatan yang belum mampu menjadi kecamatan ODF.
Dalam rangka mengatasi dampak sanitasi yang buruk, Pemkab mengadakan sosialisasi Dana Desa Guna Mendukung program Open Defecation Free (ODF). Acara yang berlangsung pada kamis pagi (7/11) di Partnership Room Gedung Pemkab.
Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Nurul Azizah, bersama dengan Asisten 1 bidang Pemerintahan, Plt.Kepala Dinas Kesehatan, Kepala OPD, Camat dan Kasi Kesra serta kepala puskesmas se- Kabupaten Bojonegoro. Sosialisasi Program Stop Berak Sembarangan (SBS) juga menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
SBS atau ODF adalah suatu gerakan yang dibentuk guna mencegah perilaku masyarakat agar tidak buang air besar di sembarang tempat. Pemkab pun terus mensosialisasikan hal ini agar didukung dan dapat terealisasikan.
“Perbaikan sanitasi dapat meningkatkan standar kesehatan masyarakat dan mendukung terwujudnya kabupaten SBS/ODF.”, Ujare Hernowo Wahyu Utomo selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro.
Sekretaris Daerah Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah dalam sambutan menyampaikan harapannya agar semakin banyak kecamatan di Bojonegoro bisa memicu dan merangsang desa-desa yang belum ODF agar menjadi stop BABS/ODF sehingga terwujudnya Bojonegoro sebagai kabupaten ODF tingkat Nasional tahun 2020.
“Masalah sanitasi tidak hanya dipandang sebagai masalah kesehatan saja, tetapi sudah saatnya menjadi tanggungjawab bersama. Untuk itu melalui kegiatan ini semoga desa bisa mensinkronkan anggarannya untuk mensukseskan Bojonegoro menjadi Kabupaten ODF.”, jelas Nurul Azizah. (Red/Lis)